Virus Covid-19 Sebetulnya Masih Ada, Dua Hal Ini Bikin Pademi Tidak Meledak Lagi - News
Laporan Wartawan News, Hasiolan Eko P Gultom
News - Virus Covid-19 sebetulnya masih ada. Hanya setidak-tidaknya ada dua hal yang membuat pandemi Covid-19 sampai saat ini tidak meledak lagi menjadi pandemi.
Hal tersebut diungkapkan Prof. (HC UA) Carina Citra Dewi Joe, B.Sc, M.Sc, Ph.D., seorang ilmuwan muda asal Indonesia dalam seminar Presidential Lecture Series dengan topik What Inspires the Next Generation in Healthcare? Exploring Prof. Carina Joe’s Perspective yang digelar Fakultas Kedokteran, President University, belum lama ini.
Seminar yang diselenggarakan dalam format talkshow dan dipandu oleh Dekan Fakultas Kedokteran, President University, Prof. Budi Setiabudiawan.
Baca juga: Sama-Sama Jadi Pemicu Kematian, Ini Alasan Penanganan TBC Tidak Semasif Covid-19
Nama Carina mendunia karena keikutsertaannya dalam pengembangan vaksin Oxford-AstraZeneca yang menjadi solusi untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Berkat temuan vaksin tersebut, jutaan orang di seluruh dunia berhasil selamat dari pandemi Covid-19.
Menurut Carina dua hal yang membuat pandemi Covid-19 tidak meledak lagi, pertama, karena virus Covid-19 saat ini berada dalam fase bertahan hidup.
“Mereka masih ada dalam tubuh manusia, tetapi sudah tidak membahayakan lagi,” tegas Carina.
Kedua, masyarakat saat ini sudah semakin kebal, karena mereka sudah memperoleh vaksin Covid.
Teknologi dalam Kesehatan
Dalam sesi Presidential Lecture tersebut, Prof. Budi dan Carina banyak membahas tentang pentingnya teknologi dalam bidang kesehatan. Salah satu teknologi tersebut adalah dalam bidang rekayasa genetika.
“Dengan rekayasa genetika, dokter bisa mengubah gen seseorang. Lalu, melalui terapi genetika, penyakit yang biasanya muncul akibat adanya gen tertentu tadi, ketika gen tersebut berhasil diubah melalui teknik rekayasa genetika, penyakitnya menjadi tidak muncul lagi,” papar Carina.
Contoh lain dari penerapan teknologi rekayasa genetika dalam bidang kesehatan adalah terapi sel punca alias stem cell.
Carina mengatakan, “Terapi sel punca dapat membantu mengatasi berbagai penyakit yang saat ini masih tergolong sulit untuk disembuhkan.”
Terkini Lainnya
Demikian dikatakan Prof. (HC UA) Carina Citra Dewi Joe, seorang ilmuwan asal Indonesia yang terlibat pengembangan vaksin AstraZeneca.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi