Epidemiolog: Flu Singapura Banyak Ditemukan di Wilayah Tropis dan Subtropis - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA - Sejumlah rumah sakit melaporkan adanya kenaikan pasien flu singapura (HFMD atau Hand Foot Mouth Disease atau penyakit tangan, kaki dan mulut) yang mayoritas dialami oleh anak-anak.
Menurut pakar kesehatan global sekaligus epidemiolog Dicky Budiman, penyakit ini lebih banyak ditemukan di wilayah tropis dan subtropis.
"HFMD tersebar di seluruh dunia, tetapi prevalensinya lebih tinggi di wilayah-wilayah tropis dan subtropis," ungkap Dicky pada keterangannnya, Rabu (20/3/2024).
Penyakit ini sering terjadi secara musiman, dengan puncak kasus yang biasanya terjadi di musim panas dan awal musim gugur di banyak wilayah.
Virus-virus yang paling umum menyebabkan HFMD adalah Enterovirus A71 (EV-A71) dan Coxsackievirus A16 (CV-A16).
Meskipun ada jenis lain dari Enterovirus yang juga dapat menyebabkan penyakit ini.
Baca juga: Sering Dialami Anak-anak Usia 7 Tahun ke Bawah, Begini Cara Membedakan Flu Singapura dan Flu Biasa
Dicky mengungkapkan jika HFMD merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
"Beberapa negara di kawasan ini telah melaporkan wabah HFMD yang besar, dengan jumlah kasus yang signifikan terutama di antara anak-anak," imbuhnya.
Faktor-faktor seperti sanitasi yang buruk, kepadatan penduduk yang tinggi, dan mobilitas manusia yang besar berkontribusi pada penyebaran penyakit ini.
Perlunya Upaya Pengendalian dan Pencegahan Vaksinasi
Menurutnya, pengembangan vaksin HFMD merupakan langkah penting dalam upaya pengendalian penyakit ini.
Vaksin yang efektif dapat membantu mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat HFMD.
Selain itu juga dapat mengurangi beban penyakit secara keseluruhan.
Penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tindakan pencegahan.
Termasuk mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
Sistem pemantauan penyakit yang efektif sangat penting untuk mendeteksi wabah HFMD dengan cepat dan mengimplementasikan tindakan kontrol yang diperlukan.
"Langkah-langkah kontrol penyebaran, seperti isolasi kasus, karantina, dan peningkatan kebersihan, juga harus diterapkan dengan cepat," tutupnya.
Terkini Lainnya
Faktor seperti sanitasi yang buruk, kepadatan penduduk yang tinggi, dan mobilitas manusia yang besar berkontribusi pada penyebaran penyakit ini.
Ini Dampak Buruk pada Anak Kalau Alami Alergi Susu Sapi
BERITA REKOMENDASI
Flu Burung pada Sapi Berisiko Menyebar ke Luar AS Lewat Migrasi
Epidemiolog Ungkap Mitigasi Hadapi Gelombang Panas
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ini Dampak Buruk pada Anak Kalau Alami Alergi Susu Sapi
Amankah Sering Minum Obat Warung untuk Tangani Migrain? Begini Penjelasan Dokter
Kegiatan Edukasi Tingkatkan Kesadaran Anak-anak Rutin ke Dokter Gigi
Alergi Susu Sapi Bisa Hambat Pertumbuhan Anak, Ahli: Kenali Gejalanya Sejak Dini
Tengah Mewabah di Jepang, Ahli Bagikan Cegah Tertular Bakteri 'Pemakan Daging'