androidvodic.com

Kanker Kandung Kemih Kerap Tidak Dikenali di Awal, Segera ke Dokter Jika Alami Ini - News

Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA- Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia.

Hal ini karena umumnya penyakit kanker tidak menimbulkan gejala pada penderita saat awal perkembangannya.

Termasuk dengan kanker kandung kemih.

Hal ini disampaikan oleh Dokter ahli onkologi dari RSUPN Cipto Mangunkusumo DR. Dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, FINASIM.

Baca juga: Sosok Epy Kusnandar Preman Pensiun yang Terjerat Narkoba, Luput dari Mati Usai Divonis Kanker Otak

Bahkan saat urin telah berubah warna karena ada darah, keluhan pun tetap tidak dirasakan.

"Ada darah urin, tidak ada keluhan. Tidak nyeri saat buang air kecil," ungkapnya pada seminar 'Waspada Kanker Kandung Kemih: Kesadaran, Pencegahan dan Harapan Baru Pengobatan” yang diselenggarakan Cancer Information and Support Center Association (CISC) di Jakarta, Sabtu (11/5/2024).

Oleh karena itu, ia pun mengimbau pada masyarakat untuk mengenali gejala dari kanker kandung kemih.

Sehingga, jika tanda ini muncul, masyarakat bisa segera memeriksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Pertama, telah dijelaskan munculnya darah pada urin.

Pada tahap awal biasanya tidak ada keluhan seperti nyeri saat buang air kecil.

Kedua, nyeri pada buang air kecil. Biasanya ini terjadi jika kanker sudah mulai berat.

"Nyeri buang air kecil (biasanya) kalau sudah berat. Di awal tidak sama sekali. Kadang-kadang sampai tidak bisa buang air kecil karena banyaknya darah yang keluar," tambahnya.

Ketiga, nyeri punggung bagian bawah pada satu sisi.

Rasa nyeri ini kadang disalahartikan oleh sebagian orang sebagai tanda pengapuran.

Keempat, nyeri perut di bagian depan.

Terakhir, pembengkakan pada kaki. Biasanya gejala ini terjadi pada stadium lanjut karena fungsi ginjal memburuk.

"Atau bisa disebabkan darah kental, makin menyebabkan sumbatan. Sumbatan dari atas tidak bisa balik lagi ke tubuh bagian atas. Gejala seperti ini biasanya sudah stadium lanjut," tutupnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat