androidvodic.com

Atasi Masalah Stunting secara Konsisten untuk Persiapkan Generasi Penerus Bangsa Tangguh - News

News, JAKARTA - Mempersiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh lewat penuntasan masalah gizi dan stunting harus konsisten dan terukur. Sebuah gerakan bersama harus dilakukan untuk mewujudkannya.

"Kita merencanakan untuk mencetak generasi cerdas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, tetapi persoalan mendasar soal terpenuhinya kecukupan gizi anak bangsa belum bisa teratasi. Harus ada upaya yang konsisten dan terukur untuk atasi kecukupan gizi bagi generasi penerus bangsa," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Mengantisipasi Generasi yang Hilang Akibat Stunting yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (6/4/2022).

Diskusi yang dimoderatori Arimbi Heroepoetri, S.H., L.LM (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI, Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah) itu, dihadiri oleh dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (k) (Kepala BKKBN Republik Indonesia), Felly Estelita Runtuwene (Ketua Komisi IX DPR RI), dr. Erna Mulati, M.Sc, CMFM (Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI) dan Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK., Ph.D (Rektor Universitas YARSI – Pakar Ilmu Gizi) sebagai narasumber.

Hadir pula, Amelia Anggraini (Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPP Partai NasDem) dan Dyah Puspitarini (Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah 2016-2020) sebagai penanggap.

Menurut Lestari, data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan saat ini Indonesia masih memiliki angka prevalensi stunting yang tinggi, yaitu 24,4%.

Artinya, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, satu dari empat anak di tanah air stunting dan angka tersebut masih di atas angka standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah 20%.

Pada kondisi ini, tambah Rerie, kita harus mempersiapkan generasi muda agar mampu mengelola bangsa ini dengan baik di masa datang. Karena itu, menurut Rerie, yang juga anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, target pengentasan stunting jangan hanya menetapkan angka-angka.

Tetapi, tegasnya, harus direalisasikan dalam berbagai langkah untuk mewujudkan target tersebut. Masalah stunting, tegas Rerie, bukan soal kesehatan semata, namun lebih dari itu bisa mempengaruhi ketahanan bangsa.

"Bagaimana generasi penerus yang kekurangan gizi bisa mempertahankan kedaulatan negeri ini?" ujarnya.

Keterlibatan semua pihak, tegasnya, sangat diperlukan agar segera mengatasi masalah stunting di tanah air. Apalagi, tambah Rerie, konstitusi kita telah menetapkan tujuan negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI, Erna Mulati mengungkapkan Indonesia mengalami double burden terkait kekurangan gizi baik secara mikro maupun makro nutrisi.

Erna menilai ancaman stunting akan semakin besar pascabalita mendapat makanan tambahan.

Untuk mengatasi kondisi itu, menurut Erna, Kementerian Kesehatan telah berupaya melakukan intervensi gizi sebelum kelahiran dan setelah bayi lahir.

Intervensi sebelum kelahiran, ujar Erna, ditujukan kepada para remaja putri dan Ibu hamil antara lain lewat pemberian tablet tambah darah dan tambahan asupan gizi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat