androidvodic.com

Bamsoet: Beradaptasi dengan Perubahan Iklim untuk Mengantisipasi Ekses - News

News, JAKARTA - Perubahan iklim dengan segala dampaknya menuntut negara-bangsa dan semua elemen masyarakat untuk segera beradaptasi. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pun menyoroti urgensi beradaptasi dengan perubahan iklim yang menurutnya dapat memampukan semua orang memahami ekses dan meminimalisir kerugian serta mencegah korban jiwa.

Banjir rob yang menyergap kawasan pantai utara (Pantura) Jawa Tengah (Jateng) dan pesisir Jawa Timur baru-baru ini menjadi fakta yang relevan untuk mendorong dan membangkitkan kesadaran semua pihak tentang ragam dampak perubahan iklim

Pria yang akrab disapa Bamsoet menilai karena dampak itu tak jarang menghadirkan ekses yang ekstrim, seperti kerusakan properti akibat diterjang angin kencang maupun banjir bandang. Ekses lainnya meliputi penurunan kualitas lingkungan hidup dan serta dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat.

Banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah bukanlah peristiwa baru. Peristiwa ini sering berulang sehingga sudah diantisipasi dengan membangun tanggul. Namun, peristiwa baru-baru ini seperti menghadirkan penjelasan tentang eskalasi dampak perubahan iklim. Mulai terjadi sejak Senin (23/5/2022), genangan air meluas ke beberapa wilayah selama beberapa hari.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga hari keempat atau Jumat (27/5/2022), hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di sepanjang pesisir pantura Jawa Tengah dilanda banjir rob.

Wilayah yang terdampak meliputi Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang. Di Rembang, banjir rob merusak banyak rumah warga dengan nilai kerugian miliaran rupiah.

Banjir rob di hampir seluruh pesisir Jawa Timur juga menyebabkan kerugian masyarakat. Di Kabupaten Tuban, rumah warga di Desa Gadon, Desa Sugihwaras, Kelurahan Karangsari dan Kelurahan Kingking terendam.

Selain itu, ratusan petambak di Gresik harus menanggung rugi ratusan juta rupiah. Di Kecamatan Ujungpangkah, lima hari banjir rob merendam ribuan hektar tambak ikan bandeng dan udang windu milik petani.

Bamsoet menyatakan dampak banjir rob terhadap warga di kota Semarang mengajarkan beberapa aspek. Langkah antisipasi untuk meminimalisir dampak rob di Semarang sudah dilakukan tahun-tahun sebelumnya dengan membangun tanggul di pelabuhan Tanjung Emas.

Namun, kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim merusak tanggul itu pada Senin (23/5/2022). Tanggul Tanjung Emas yang jebol menyebabkan air rob masuk ke permukiman warga dan menggenangi sejumlah wilayah di kawasan itu.

"Para ahli telah mengingatkan bahwa kenaikan muka air tanah akan terus terjadi. Di beberapa wilayah, muka air tanah bahkan sudah di atas permukaan tanah. Sebagai contoh kasus, beberapa portal media pada akhir tahun lalu melaporkan sebuah rumah ibadah di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi saksi tentang naiknya level muka air laut dan turunnya permukaan tanah. Dalam laporan itu, diperlihatkan gambar tenggelamnya sebagian bangunan rumah ibadah yang berlokasi tepat di balik tanggul besar penahan air laut di Pelabuhan Sunda Kelapa," kata Bamsoet dalam Catatan Ketua MPR RI, Senin (30/5/2022).

Lebih lanjut lagi, mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini mengatakan jika kecenderungan naiknya muka air laut tidak ditanggapi dengan perencanaan pembangunan yang relevan, proses tenggelamnya bangunan di pesisir pantai Jakarta ini bisa terjadi juga di pesisir pantai daerah lain.

Oleh karena naiknya muka air laut disebabkan oleh perubahan iklim, secara tidak langsung muncul dorongan bagi semua orang untuk segera beradaptasi dengan beragam dampak perubahan iklim itu.

"Para ahli sudah mengingatkan bahwa perubahan iklim juga menghadirkan ancaman yang harus diwaspadai. Dalam The Global Risk Report 2019, World Economic Forum telah mengingatkan bahwa perubahan iklim menjadi faktor utama penyebab musibah. Wujud musibahnya beragam; mulai dari bencana alam, cuaca ekstrem, krisis pangan dan krisis air bersih, hilangnya keanekaragaman hayati serta rusaknya ekosistem. Dalam konteks Indonesia, kasus tenggelamnya bangunan di pesisir Jakarta, ekses banjir rob di Pantura Jateng dan pesisir Jatim, layak dijadikan contoh tentang ancaman dari perubahan iklim itu," ucap pria yang juga Dosen Fakultas Hukum, Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat