androidvodic.com

KPLP Pimpin Tim Penyelamatan MV Marine Hawk 5 dari Pembajakan di Joint Exercise ISPS - News

News - Kapal MV. Marine Hawk 5 dari Malaysia dengan tujuan Batam dibajak saat akan sandar ke fasilitas Pelabuhan Harbour Bay Batam, kemarin (8/8).

Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) bersinergi dan berkolaborasi dengan instansi lain dan memimpin penyelamatan kapal MV Marine Hawk 5 dari pembajakan serta mengamankan para pembajak kapal tersebut.

Aksi penyelamatan tersebut merupakan bagian dari skenario Join Exercise International Ship and Port Facilities (ISPS) Fasilitas Pelabuhan Batam, yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubunga Laut melalui DIrektorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai bersama Tim U.S. Department of Homeland Security dan Departement of Home Affairs Australian Embassy di Pelabuhan Batam pada Selasa (8/8).

Baca juga: KPLP dan US Department of Homeland Security Ikuti Joint Exercise ISPS Code di Batam

Direktur KPLP, Rivolindo mengatakan kegiatan Drill dan Joint Exercise bersama U.S. Department of Homeland Security dan Departement of Home Affairs Australian Embassy ini merupakan momentum yang sangat berharga bagi Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), dalam meningkatkan kapabilitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi tantangan ancaman terkait ISPS Code.

Menurutnya kegiatan ini bukan sekadar latihan rutin, tetapi suatu kepatuhan aturan dalam melaksanakan ISPS Code dan merupakan langkah maju dalam menghadapi tantangan kompleks di Bidang Keamanan.

Melalui kerjasama yang erat dengan U.S. Department of Homeland Security dan institusi-institusi yang hadir pada kegiatan latihan tersebut, tentunya akan meninkatkan kapabilitas, kesiapsiagaan para petugas KPLP dalam menghadapi suatu ancaman dalam Kapal dan Fasilitas pelabuhan.

“Saya yakin kegiatan Joint Drill and Exercise ini akan memberikan manfaat besar bagi semua pihak yang terlibat disamping pentingnya kolaborasi dan sinergi antar instansi. Dalam suasana yang penuh semangat dan profesionalisme, kita akan berlatih dan berkoordinasi untuk menghadapi skenario simulasi yang realistis. Hal ini akan mengasah keterampilan, meningkatkan koordinasi tim, dan memperkuat kolaborasi antar lembaga guna menghadapi berbagai situasi darurat dan ancaman pada Kapal dan Fasilitas Pelabuhan di Batam,” tutup Rivolindo.

Baca juga: Wujudkan Zero Accident, Ditjen Hubla Gelar Revalidasi dan Pengukuhan Marine Inspector

Sebelumnya, diskenariokan di Pelabuhan Batam pada hari Selasa, tanggal 8 Agustus 2023 aktivitas di Fasilitas Pelabuhan seperti biasa melaksanakan kegiatan operasionalnya masing-masing. Situasi keamanan berada pada security level-1.

Suasana yang tenang di Pelabuhan Batam tiba-tiba panik dan gaduh. Sekitar jam 09.15 ada satu orang penumpang di atas kapal MV. Marine Hawk melakukan sabotase Cyber sehingga seluruh Peralatan Navigasi MV. Marine Hawk 5 lumpuh.

Selain itu, ada 3 orang dengan perahu berhasil naik ke MV. Marine Hawk 5 dan melakukan pembajakan serta menyandera ABK dan penumpang. Para pembajak juga mengambil alih radio komunikasi dan direspon Vessel Traffic Service (VTS). Pelaku Pembajakan meminta tebusan100 milyar Rupiah, dan akan membakar kapal serta ABK diancam. Para Pembajak juga mengancam telah menempatkan Bom di utara Fasilitas Pelabuhan Batam.

Atas kejadian tersebut, Petugas Ship Security Officer memeriksa kaadaan dan melihat 2 perahu dengan 9 orang pelaku bersenjata api mendekat akan melakukan pembajakan di MV. Marine Hawk 5. Teriakan “Mayday… Mayday…Mayday" pun terdengar dari kapal MV. Marine Hawk 5 dalam keadaan bahaya dan meminta bantuan pertolongan.

Suara dari SSO yang menggunakan Communication CH 73 dari kru MV. Marine Hawk 5 berhasil diterima oleh VTS Batam dan langsung meneruskan kepada pihak ke KSOP Khusus Batam selaku Port State Officer (PSO).

KSOP Khusus Batam segera melaporkan kepada Koordinator Port Security Committee (PSC) serta memerintahkan Armada SSO menggunakan radio komunikasi meminta bantuan dan direspon oleh VTS. Menerima laporan tersebut, VTS Batam segera meneruskan berita bahaya kepada PSO KSOP Khusus Batam untuk segera mengirim Kapal Patroli KSOP Khusus Batam ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Pihak PSC segera meneruskan kepada Koordinator PSC terkait laporan ancaman MV. Marine Hawk 5. Koordinator KSOP Khusus Batam yang mendapat laporan dari PSO segera meneruskan kepada Desingnated Authorities (DA) dalam hal ini Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai. DA yang mendapatkan laporan segera memerintahkan kenaikan level 3 di MV. Marine Hawk 5 , Fasilitas Pelabuhan Bintang 99 dan Harbour Bay menjadi Security Level 3, serta Fasilitas Pelabuhan di Utara Batam menjadi security Level 2.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat