androidvodic.com

Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Generasi Muda untuk Tidak Jadi PNS dan Pilih Dunia Usaha - News

News - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak generasi muda untuk tidak menjadi pegawai negeri sipil (PNS), namun berkecimpung di dunia usaha dan memajukan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya di bidang kuliner. Terlebih, selama pandemi Covid-19, salah satu usaha yang mampu bertahan adalah bisnis makanan dan minuman.

Hal ini diungkapkan oleh Bamsoet saat mengunjungi kafe milik putrinya, Saras Shintya Putri yang bernama SCHA Brasserie, di Blackstone Garage, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (9/10/23).

"Bisnis kuliner tidak akan pernah mati. Namun, persaingan di bisnis ini juga sangat ketat. Karenanya agar mampu terus bertahan, diperlukan kreatifitas dan inovasi tanpa batas. Diferensiasi dan branding menjadi kunci agar bisnis yang dijalankan tidak mati di tengah jalan," ujar Bamsoet.

Baca juga: Bamsoet Apresiasi Pelaksanaan Lomba Free Fly Piala Ketua MPR RI 2023 di Bali

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, terang Bamsoet, industri makanan dan minuman mampu tumbuh 3,57 persen (yoy). Selain itu, sektor ini mampu mencatatkan diri sebagai sub-sektor dengan kontribusi terbesar terhadap PDB industri pengolahan non migas pada triwulan III tahun 2022, yaitu sebesar 38,69 persen.

"Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada tahun 2020 saja, DKI Jakarta memiliki 5.159 usaha penyedia makanan dan minuman berskala menengah dan besar. Terbanyak di antara provinsi lainnya di Indonesia. Disusul Jawa Barat dengan jumlah penyedia makanan dan minuman mencapai 1.414 usaha, Jawa Timur 821 usaha, Banten 539 usaha, serta Riau 475 usaha," kata Bamsoet.

Sebagai informasi, jumlah usaha penyedia makanan dan minuman di Indonesia berjumlah sekitar 11.223 usaha, yang terdiri dari 8.042 restoran/rumah makan, 269 usaha katering, dan 2.912 usaha penyedia makan minum lainnya.

Baca juga: Berdaptasi dengan Perkembangan Teknologi, Bamsoet Ajak Notaris untuk Terapkan Cyber Notary

Sedangkan jika ditinjau dari lokasi usaha, sebanyak 53,85 persen usaha penyedia makanan dan minum berada di mal, 11,76 persen usaha penyedia makanan dan minuman berada di kawasan industri, 8,11 persen di pusat kuliner, dan 22,75 persen berada di lokasi lainnya.

"Kehadiran Scha Brasserie sebagai first croffle with filling in Indonesia, kian menyemarakkan bisnis kuliner yang telah ada. Menyajikan croffle dengan banyak varian rasa, dari mulai vanilla, chocolate, cinnamon, cookies & cream, strawberry, smoked beef & cheese, tomato & cheese. Dilengkapi dengan Scha Brewery, minuman ala SCHA, yang terbagi menjadi coffee and non coffee," pungkas Bamsoet.(*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat