Gambaran Gaya Fashion Bagi Gen Z di Indonesia - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA - Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Consulting baru saja melakukan penelitian terkait Gaya Hidup Ramah Lingkungan pada Generasi Z.
Satu di antara ruang lingkup penelitian yang dilakukan mengerucut pada fashion.
Menurut Research and Management Lecturer Universitas Multimedia Nusantara, Putu Yani Pratiwi, sejauh ini level konsumsi fashion bagi Gen Z masih rendah.
"Frekuensi membeli pakaian bagi Gen Z setidaknya hanya tiga kali selama satu tahun. Kemudian dalam satu tahun, paling banyak pakaian yang dibeli adalah 1-5 pcs," ungkapnya pada webinar, Kamis (21/7/2022).
Alasan paling banyak Gen Z berbelanja fashion adalah saat akan menghadiri acara tertentu.
Faktor kedua terbesar adalah produk fashion yang sedang diskon.
Sebagian besar budget dalam satu kali transaksi produk fashion berada di bawah 500 ribu. Selain itu, menurut Putu, Gen Z cenderung membeli brand fashion lokal.
Baca juga: Terlihat Cuek, Gen Z Indonesia Ternyata Peduli dengan Isu Lingkungan
Ada beberapa faktor utama yang menjadi pertimbangan Gen Z ketika membeli pakaian.
Pertama desain yaitu sebesar 98,85 persen.
Kedua, faktor harga sebanyak 97,52 persen.
Lalu diurutan ketiga adalah karena brand yang populer yaitu 38,87 persen. Dan ketika telah memiliki banyak pakaian, langkah paling banyak dilakukan oleh Gen Z adalah didonasikan.
"Kami juga menanyakan cara gen Z bisa tetap styles dengan tidak membeli baju baru. Ternyata untuk aplikasi sewa baju, hanya 18 persen yang diketahui di Indonesia. Sementara trifth Shops, sudah banyak yang diketahui yaitu 45,37 persen," papar Putu.
Terkini Lainnya
Menurut Research and Management Lecturer Universitas Multimedia Nusantara, sejauh ini level konsumsi fashion Gen Z masih rendah
Memaksimalkan Feng Shui Rumah Agar Membawa Keberuntungan
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ramalan Zodiak Minggu, 21 Juli 2024: Libra Hadapi Rintangan, Pisces akan Miliki Tekad
Mischka Aoki Berbagi Kisah Inspiratif Bersama 20 Perempuan se Asia Tenggara di Barbie’s Role Model
Telepontren Diharapkan Bisa Wujudkan Pesantren Ramah Anak