androidvodic.com

Cerita Prabowo Tentang Tulisan di Sebuah Prasasti Buat Dirinya Berkeras Ingin Ikut Bangun Bangsa - News

Laporan Wartawan News, Gita Irawan

News, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya di tahun 1978.

Ketika itu, kata dia, ia menjadi prajurit TNI aktif berpangkat Letnan.

Saat itu, ia mengaku mengunjungi sebuah kolam renang di daerah Manggarai Jakarta.

Di kolam renang tersebut ia melihat sebuah prasasti yang ditutupi lumut.

Karena penasaran dengan tulisan yang tertutup lumut tersebut, akhirnya ia membersihkan prasasti tersebut.

Alangkah terkejutnya ia melihat tulisan berbahasa Belanda di prasasti tersebut.

Baca juga: Cucu Pangeran Diponegoro Sebut Rencana Prabowo Pindahkan Makam Kakeknya Tidak Mungkin Terjadi

Tulisan tersebut, kata Prabowo, berbunyi hoden en inlander verboden.

Hal tersebut disampaikannya saat menyapa kader dan simpatisan Partai Gerindra se-Jakarta Timur dalam tayangan bertajuk Prabowo Menyapa Warga DKI Jakarta di kanal Youtube Prabowo Subianto pada Minggu (16/7/2023).

"Saya bersihkan prasasti itu, saya kaget saudara-saudara, di situ ada kata-kata dalam bahasa Belanda hoden en inlander verboden, artinya anjing dan pribumi dilarang," kata Prabowo.

"Jadi kita-kita ini tidak boleh masuk kolam renang kalau zaman Belanda. Karena kita lebih rendah dari anjing. Honden en inlander, bukan inlander en honden. Honden dulu baru inlander. Saudara-saudara, saya saksi, saya lihat kok bangsa saya dianggap lebih rendah dari anjing," sambung dia.

Baca juga: Kinerja Sebagai Menhan Moncer, Peneliti LSJ Nilai Prabowo Sosok Capres Kompeten Pimpin Indonesia

Menurutnya, pengalaman tersebutlah yang membuatnya memiliki tekad dan kemauan sedemikian keras untuk ikut membangun bangsa dan rakyat.

Pengalaman itu, kata dia, membuatnya merasa bangsanya tertindas, rakyatnya dihina, dan dirinya dianggap lebih rendah dari anjing.

Prabowo mengaku tidak rela dengan hal tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat