androidvodic.com

Gubernur Lemhannas: Siap-Siap, Pemilu 2024 Dijadikan Eksperimen Mematangkan Platform Medsos - News

Laporan Wartawan News, Gita Irawan

News, JAKARTA - Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengatakan Pemilu 2024 akan menjadi pemilu teknologi atau Pemilu digital.

Lemhannas, kata dia, dalam hal ini mengamati platform-paltform baru yang muncul baik TikTok, X (dulu Twitter), dan Meta.

Baca juga: KPU Nilai Masyarakat Indonesia Sudah Siap Terlibat Pemilu Digital

Meski media sosial sudah digunakan sebagai sarana politik sejak Pemilu 2014 dan 2019 di Indonesia, kata Andi, namun diramalkan pada pemilu 2024 mendatang penggunaan artificial intelligence (AI) akan menjadi hal baru yang juga digunakan.

AI, kata dia, diperkirakan akan dipergunakan oleh partai politik, caleg, maupun kandidat presiden untuk mengelola kampanye, strategi, substansi, termasuk juga permainan di media sosial.

Hal tersebut disampaikannya saat Konferensi Pers Gubernur Lemhannas RI Tahun 2023: "Menuju Kematangan Demokrasi Indonesia" di kantor Lemhannas RI Jakarta pada Senin (18/9/2023).

"Salah satu kajian yang kami lakukan di Lemhannas adalah, karena pemilu Indonesia Februari 2024 terjadinya sebelum Pemilu AS di November 2024, kemungkinan platform-platform ini menyiapkan kematangan dari platformnya bukan untuk pemilu Indonesia, tapi untuk pemilu AS di November 2024," kata Andi.

"Atau dalam bahasa lebih gampangnya, siap-siap, bahwa pemilu Februari 2024 di Indonesia dijadikan eksperimen untuk mematangkan platform-platform itu untuk kemudian nanti betul-betul digunakan di Pemilu AS November 2024," sambung dia.

Andi mengatakan saat ini pihaknya tengah mengamati secara serius platform TikTok. 

Baca juga: KPU Ungkap 5 Prinsip Pengembangan Pemilu Digital

Platform tersebut, kata dia, sudah mewarnai Pemilu di Filipina dan Turki.

"Kami menyadari platform TikTok ini memiliki algoritma yang khusus yang kemudian bisa membuat konten-konten yang ada masuk di timeline pengguna TikTok, terlepas dari tren yang sedang ada di negara tersebut. Berbeda dengan Twitter atau X sekarang," kata dia.

Dari sisi operasional, Andi mencontohkan penggunaan AI bisa dimanfaatkan untuk melakukan crawling (mengumpulkan dan mengindeks) data dalam jumlah sangat besar.

AI, kata dia, kemudian bisa langsung menemukan kata-kata kunci di platform media sosial.

Kata kunci itu, kata dia, kemudian bisa digunakan untuk membuat unggahan-unggahan yang segera masuk ke timeline-timeline utama.

Baca juga: Bawaslu RI Soroti Banyak Hoaks di Pemilu 2019

"Sebelumnya, walaupun ada machine learning tapi belum secepat itu untuk membuat query-query, keyword keyword yang muncul dalam trending-trending topic yang ada di platform-platform media sosial," kata dia.

"Teknologinya kemungkinan tidak akan matang di Februari 2024, tapi betul-betul bisa kita lihat di November 2024," sambung dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat