androidvodic.com

Ganjar Janji Sisihkan Anggaran APBN Rp 4 Triliun Untuk Insentif Guru Agama di Indonesia - News

Laporan Wartawan News Rahmat W Nugraha

News, PURWOREJO - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menjanjikan akan menyisihkan anggaran sebesar Rp 4 triliun dari APBN sebagai insentif untuk guru agama di seluruh Indonesia.

Adapun hal disampaikan Ganjar saat berpidato di Pondok Pesantren (Ponpes) An Nawawi Berjan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023).

Kata Ganjar program untuk mensejahterakan guru agama itu pernah ia terapkan saat menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Program tersebut rencananya akan diberlakukan secara nasional.

“Kita pernah menghitung-hitung waktu itu, anggarannya kurang lebih Rp 4 triliun, kalau memakai pola Jawa Tengah. InsyaAllah, mudah-mudahan ini bisa berjalan karena kita punya kepentingan yang lain,” kata Ganjar saat menghadiri acara Masayekh di Ponpes An Nawawi.

Baca juga: Sekjen PDIP Layangkan Protes Keras Sikapi Tindak Kekerasan Oknum TNI Terhadap Relawan Ganjar

Di bawah kepemimpinan Ganjar, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2023 mengalokasikan anggaran sebesar Rp 277 miliar untuk memberikan insentif kepada 230.830 guru agama, baik Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha.

"Kami berikan bantuan Rp 277 miliar untuk para guru agama," ujarnya.

Ganjar juga mengatakan, jumlah guru agama di Jawa Tengah yang menerima insentif pada tahun 2023 meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu mencapai 211.455 orang pada tahun 2022.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memastikan data guru keagamaan yang berhak menerima insentif valid dan tepat sasaran.

Baca juga: Kritik Kekerasan Oknum Anggota TNI Terhadap Relawan Ganjar, YLBHI: Cederai Pemilu 2024

"Itulah apresiasi kecil yang bisa kami sampaikan dan akhirnya mereka memberikan pendidikan yang baik, mengajarkan ilmu-ilmu agama, termasuk mengajarkan karakter dan budi pekerti," lanjutnya.

“Insya Allah, kalau ilmu agamanya bagus, budi pekertinya bagus kan hubungan sosialnya menjadi bagus. Maka, anak-anak ini jika bertemu dengan orang yang berbeda golongan, berbeda agama, dan berbeda suku, mereka akan merasa bersaudara sebagai warga negara Indonesia,” tegas Ganjar.

Program insentif bagi guru agama ini, mendapat apresiasi dari H Yasin Nawawi, Pengasuh Ponpes An Nur Ngrukem Bantul, Yogyakarta.

Menurutnya, bagaimana pun pesantren dan guru-guru ngaji di kampung adalah pejuang yang bakal menciptakan generasi hebat dengan akhlakul karimah, pengetahuan agama dan akhlak.

“Ini luar biasa, kalau nanti Pak Ganjar menjadi presiden bisa memperhatikan guru ngaji dan pengasuh Ponpes, itu luar biasa. Indonesia akan lebih makmur dan lebih hebat lagi. Nah, kita juga akan lebih gigih kita membina generasi penerus bangsa, generasi muda yang tahu ilmu agama yang tahu ilmu umum, inilah yg akan menjadi tokoh-tokoh luar biasa,” ujarnya.

Selain insentif, Ganjar juga menyoroti kebutuhan lain para guru agama, salah satunya adalah jaminan kesehatan. Beberapa waktu lalu, ia menerima keluhan dari seorang kiai di Boyolali, Jawa Tengah yang sulit berobat karena Kartu Indonesia Sehat (KIS) terblokir.

Untuk mengatasi kemelut ini, Ganjar mengemukakan perlunya rencana antisipasi (backup plan). Menurutnya, government super apps dapat mengatasi kejadian seperti ini.

“Itu saya kembangkan dari Laporgub sebenarnya. Laporgub itu fasilitas komplain yang kita berikan dalam bentuk channel-channel gitu ya. Ada aplikasinya, ada yang pake WA, SMS, telepon, jadikan satu, kemudian kita bisa merespon dengan cepat,” ungkapnya.

Keterangan foto: Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo kunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) An Nawawi Berjan, Kec. Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat