androidvodic.com

Ganjar Pranowo Akan Jenguk Pendukungnya yang Jadi Korban Penganiayaan Oknum TNI di Boyolali - News

Laporan Wartawan News Rahmat W Nugraha

News, PURWOREJO - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo akan jenguk pendukungnya yang menjadi korban penganiaya oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah.

"Saya sudah komunikasi dengan korban dan saya akan ke sana (Jenguk)," kata Ganjar kepada awak media di Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023).

Terpisah, Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menyesalkan kejadian yang dialami pendukung Ganjar-Mahfud tersebut.

Arsjad menyatakan, bersama jajaran TPN Ganjar-Mahfud memastikan bahwa setiap langkah yang ditempuh TPN diarahkan untuk mencari keadilan bagi para korban dan menjaga keutuhan proses demokrasi yang sedang berlangsung.

“Kami menegaskan komitmen kami terhadap prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan penegakan hukum yang adil. Setiap pendukung Ganjar-Mahfud adalah anggota keluarga besar Ganjar-Mahfud. Tindak kekerasan terhadap satu orang anggota keluarga adalah kekerasan bagi seluruh keluarga besar Ganjar-Mahfud,” kata Arsjad.

Baca juga: Sekjen PDIP Layangkan Protes Keras Sikapi Tindak Kekerasan Oknum TNI Terhadap Relawan Ganjar

Arsjad melanjutkan pihaknya siap memberikan dukungan dan pendampingan hukum sampai kasus ini tuntas.

TPN juga terus berkomunikasi dengan keluarga korban untuk membantu meringankan situasi yang dihadapi.

Sementara itu, Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo langsung menggelar konferensi pers untuk menjelaskan bahwa 15 oknum TNI Raider 408/Sbh yang terlibat kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud MD sedang menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Dandim Pastikan Pengeroyokan Relawan Ganjar Tak ada Motif Politik, Sebut Netralitas TNI Harga Mati

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ditemukan penyebab insiden ini, bermula dari bunyi knalpot brong, sehingga secara spontanitas terjadi pemukulan.

“Ada sebab ada akibat, jadi unsur lalu lintas kegiatan konvoi knalpot brong itu sangat mengganggu masyarakat dan mengganggu, khususnya prajurit di Batalyon Raider 408/Sbh,” ujar Wiweko dalam konferensi pers di Makodim 0724/Boyolali, Minggu (31/12/2023).

Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengapresiasi gerak cepat TNI menangani kasus ini.

Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) itu mengemukakan, TPN percaya sekaligus meminta agar TNI menangani kasus ini sebaik-baiknya, transparan, dan memberikan rasa adil bagi korban, keluarganya, dan seluruh rakyat Indonesia.

“TPN mengutuk kekerasan dan intimidasi dalam bentuk apapun. TPN juga mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi pemilihan umum, termasuk Tim Paslon 1 dan Tim Paslon 2, untuk bersama-sama mengutuk segala bentuk kekerasan, kecurangan, dan pelanggaran. Demi terjaganya suasana pemilu damai, adil, dan bermartabat,” pungkas Todung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat