androidvodic.com

Pengamat Menilai Mundurnya Mahfud MD dan Ahok Tanda 'Perang' Terbuka PDIP dan Jokowi - News

Laporan Wartawan News Rahmat W Nugraha

News, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai mundurnya Mahfud MD dan Ahok menjadi tanda perang terbuka antara PDIP dan Jokowi.

Diketahui belum lama ini Mahfud MD mundur dari jabatan Menkopolkam.

Terbaru Ahok memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama alias Komut PT Pertamina (Persero).

Mundurnya dua tokoh tersebut di tengah perhelatan Pemilu 2024 yang akan segera capai puncaknya pada 14 Februari mendatang.

Baca juga: Beri Dukungan dan Apresiasi, Sejumlah Rektor Paparkan Keberhasilan 9 Tahun Pemerintahan Jokowi

"Memang PDIP telah perang terbuka semenjak Gibran dijadikan cawapres Prabowo oleh Jokowi. Apalagi Gibran dijadikan cawapres resmi oleh Partai Golkar bukan oleh PDIP," kata Ujang dihubungi Sabtu (3/2/2024).

Ujang mengatakan, dengan mundurnya Mahfud termasuk Ahok merupakan bagian dari tanda-tanda perang terbuka antara PDIP dan Jokowi sudah terjadi.

"Kelihatannya PDIP melakukan serangan secara ofensif dengan dibuktikannya mundurnya pihak-pihak menjadi kawan politik (Jokowi) baik Mahfud, Andi Wijayanto, termasuk Ahok," terang Ujang.

Ia menegaskan bahwa perang terbuka antara PDIP dan Jokowi itu berlangsung saat ini di tengah perhelatan Pemilu 2024.

"Soal nanti sampai menang dan unggul kekuatan antara PDIP dan Jokowi kita lihat saja nanti," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama alias Komut PT Pertamina (Persero).

Hal tersebut diungkapkan Ahok melalui unggahan akun instagramnya @basukibtp pada Jumat (2/1/2024).

Baca juga: Kementerian BUMN Tak Kaget Ahok Mundur, Arya Sinulingga: Terima Kasih Pak Basuki

Dalam unggahan itu, Ahok tampak memamerkan sebuah dokumen surat pengunduran diri dari Komut PT. Pertamina.

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok.

Ahok mengatakan, setelah memutuskan mundur, dirinya akan berkampanye memenangkan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Gibran Rakabuming Raka.

"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat