androidvodic.com

Sandiaga Buka Peluang Gabung ke Prabowo-Gibran, Pengamat: Perubahan Sikap Politik PPP Begitu Mudah - News

Laporan Reporter News, Reza Deni

News, JAKARTA - Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago, menanggapi soal pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno yang mengatakan PPP merupakan partai pendukung pemerintah dan sampai saat ini partai masih berada dalam pemerintahan. 

Diketahui, Sandiaga tidak menutup opsi untuk bergabung dengan kubu Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: PPP di DPR Masih Belum Berani Putuskan Dukung Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu

Menurut Arifki, PPP merupakan partai yang terbiasa menjadi bagian dari pemerintahan.

Sebagai partai yang tidak ada pemilik saham mayoritas, PPP bakal dengan mudah bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran

Kongres PPP selanjutnya, bakal menjadi jalan untuk meninggalkan kubu oposisi yang rencana bakal dibentuk partai  Paslon 01 dan Paslon 03. 

"Perubahan sikap politik PPP begitu mudah. Jika ketua umumnya berganti, maka jalan PPP untuk meninggalkan kubu oposisi bakal lebih mudah. Cara PPP bergabung dengan pemerintahan sama dengan Golkar. Karena memang partai ini tidak ada pemiliknya," ujar Arifki dalam pesan yang diterima Tribunnews, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Bukan Sikap Partai, TPN Ganjar-Mahfud Cueki Sikap Ketua Majelis Kehormatan PPP Tolak Hak Angket

Arifki menambahkan dari berbagai partai oposisi yang berada di kubu 01 dan 03, PPP salah satu partai yang berpotensi untuk masuk ke pemerintahan. 

Dialog dengan PPP lebih mudah bagi pemerintah dari pada ke PDI-P, PKB ,dan NasDem. 

Karena tiga partai ini dinilai memiliki figur sentral dikelembagaan partai. 

"Lobi politik ke Surya Paloh, Megawati, dan Cak Imin tentu bakal lebih rumit. Ini tidak hanya negosiasi kursi menteri, tetapi juga bargening politik sebagai orang yang berpengaruh di partai," katanya.

Untuk masuk ketiga partai tersebut, menurut Arifki, suka tidak suka harus bernegosiasi dengan orang berpengaruhnya. Ini bakal berbeda dengan PPP, ruangnya masih terbuka dan lebih cepat. 

"Jadi partai outdoor (oposisi) itu tidak enak, karena banyak yang harus dipuaskan. Berbeda dengan menjadi partai indoor (koalisi pemerintah) ini juga menjadi momentum bagi partai untuk bertahan demi pemilu selanjutnya. Saya kira itu salah alasan kenapa koalisi atau oposisi di Indonesia itu sangat cair," pungkas Arifki.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku siap jika diajak bergabung oleh pemerintahan selanjutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat