androidvodic.com

Presiden Jokowi Punya Desain Sistematis untuk Pengaruhi Pemilih Menangkan 02? - News

Laporan Reporter News, Reza Deni

News, JAKARTA - Guru Besar Sosiologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Suharko, menilai pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempunyai desain sistematis untuk memengaruhi perilaku pemilih agar memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Suharko beranggapan, Jokowi menjadi faktor penting dalam pemenangan Prabowo-Gibran melalui dua variabel.

Kedua variabel tersebut adalah kondisi atau kinerja ekonomi nasional dan variabel kepemimpinan atau ketokohan.

Namun, variabel ketokohan ini terlihat ketika Prabowo-Gibran tidak unggul dalam perolehan suara di dua provinsi, yaitu Aceh dan Sumatera Barat.

"Justru itu memperkuat variabel ketokohan. Variabel ketokohan di Pemilu 2019 ketika Pak Prabowo menang di sana, saya kira cukup kuat karena afiliasi atau identity oleh Pak Prabowo mengarah kepada afiliasi muslim," ucap Suharko saat memberikan keterangan dalam sidang sengketa Pilpres di MK, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024).

Dukungan kepada Prabowo di dua wilayah itu akhirnya bergeser ke paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar saat Pilpres 2024.

Menurut Suharko, ini terjadi karena sosok Prabowo Subianto terlihat lekat dengan Presiden Joko Widodo.

"Jadi pergeseran ini saya kira justru memperkuat variabel ketokohan tadi. Jadi masyarakat tidak diam tetapi juga berpikir secara kritis seolah-olah, mohon maaf ini menghukum paslon nomor urut 2 karena dianggap mungkin beralih dukungan menuju pada Pak Jokowi yang dulu mungkin tidak menang di Sumatera Barat dan di Aceh," kata Suharko.

Sebelumnya, dari keseluruhan provinsi yang sudah melakukan rekapitulasi, pasangan calon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul di 24 provinsi, sementara dua sisanya dipimpin oleh pasangan 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

Hasil rapat pleno yang berlangsung di Kantor KPU RI, Jakarta, AMIN unggul di provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dan Aceh.

Di Aceh, AMIN meraih 2.369.534, Prabowo-Gibran mendapatkan 787.024 suara. Sedangkan pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di urutan terkahir dengan raupan 64.677 suara.

Sementara di Sumbar, AMIN memperoleh 1.744.042 suara. Sementara, Prabowo Gibran menyusul dengan 1.217.314 suara. Lalu Ganjar dan Mahfud dengan total 124.044 suara.

Seperti diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan batasan sebanyak 19 saksi dan ahli yang dapat dihadirkan Pemohon.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat