androidvodic.com

Saat Sri Mulyani & Airlangga Cs Bela Bansos Jokowi, Dua Kelompok Massa Cekcok di Depan Gedung MK - News

News, JAKARTA - Sidang sengketa hasil Pilpres 2024 kembali digelar di Mahkamah Konstitusi, Jumat (5/4/2024).

Di hari para menteri kompak "bela" bansos Jokowi, dua kelompok massa yang demo mengawal sidang justru terlibat cekcok di Patung Kuda, Jakarta, sore tadi.

Bagaimana kejadian ini bermula?

Dikutip dari Tribun Jakarta, hal ini berawal dari kemarahan kubu yang mengatasnamakan Karam Demokrasi atas sebutan yang disampaikan kubu yang baru tiba di Patung Kuda.

Mereka tak terima disebut sebagai pendukung paslon Ganjar-Mahfud meskipun memang sebagian massa mereka memang pendukung paslon 03.

Hal itu terlihat dari atribut yang dikenakan sebagian massa tersebut.

Sedangkan massa yang menyebut kubu Kelompok Karam Demokrasi sebagai pendukung Ganjar-Mahfud, mereka sendiri juga diisi para simpatisan dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Diketahui, kedua kubu ini memang sudah sering bersama-sama menggelar aksi menolak hasil Pemilu 2024, baik di depan KPU, Bawaslu, DPR RI hingga di kawasan Patung Kuda ini.

Para menteri kompak bela Jokowi

Para menteri Jokowi yang dipanggil ke MK hari ini kompak membela Presiden Jokowi atas tudingan memanfaatkan bansos demi kepentingan politik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, misalnya, membantah bahwa kebijakan pemblokiran anggaran sementara atau Automatic Adjustment yang dilakukan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir tahun 2023 demi kepentingan memenuhi anggaran bansos.

Sebagai informasi, Kemenkeu di akhir 2023, melakukan Automatic Adjustment atau pencadangan belanja kementerian/lembaga (K/L) yang diblokir sementara di APBN 2024.

Diketahui, hampir seluruh Kementerian atau lembaga negara yang terkena kebijakan ini.

"Kemudian muncul persepsi bahwa Automatic Adjustment dilakukan untuk membiayai bansos, saya tegaskan tidak!" kata Sri Mulyani.

Pun demikian dengan menteri Jokowi lainnya seperti Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Keduanya kompak membela setelah hakim konstitusi menanyakan mengapa Jokowi sering melakukan kunjungan kerja (kunker) selama Pilpres 2024.

Muhadjir mengatakan, Jokowi memang rutin melakukan kunker, tak hanya saat menjelang gelaran pilpres 2024.

"Sebetulnya kunjungan Bapak Presiden itu kan bukan sekarang saja, ya itu memang salah satu pola kepemiminan beliau," kata Muhadjir di ruang sidang MK, Jakarta, Jumat (5/4).

Muhadjir pun mengakui, dirinya beberapa kali pernah mendampingi Jokowi ketika membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) ke daerah. Kepala negara secara langsung mengecek kebijakan tersebut.

"Tujuannya apa, untuk memastikan bahwa kebijakan beliau memang landed, memang terdeliver di lapangan," ucap Muhadjir.

Airlangga pun mengamini pendapat Muhadjir. Khususnya selama masa pandemi Covid-19, Jokowi dinilai turun langsung membagi-bagi bantuan.

Airlangga mengaku dirinya beberapa kali ikut mendampingi Jokowi ketika menyalurkan bantuan.

"Karena beberapa program yang di bawah koordinasi perekonomian seperti KUR, kartu prakerja, kemudian pada saat penanganan Covid itu bantuan kepada kaki lima, nelayan, itu bapak presiden turun langsung di lapangan," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat