androidvodic.com

Selain Andika Perkasa, Dudung Abdurachman Juga Masuk Bursa Cagub Jakarta, Akankah Mereka Berhadapan? - News

News, JAKARTA – Setelah Andika Perkasa, kini muncul nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman dalam bursa calon Gubernur Jakarta pada ajang Pilgub 2024 mendatang.

Nama Dudung mengemuka usai politikus Gerindra Immanuel Ebenezer menilai mantan Pangdam Jayakarta itu punya kemampuan memimpin Jakarta.

Baca juga: Rumor Budi Djiwandono-Kaesang Berpasangan di Pilgub Jakarta, Gerindra: Mungkin karena Good Looking

Pria yang akrab disapa Noel itu menuturkan, selain sebagai prajurit berbakat, Dudung juga pembelajar yang tekun.

Di sela-sela melaksanakan tugas sebagai tentara, Dudung mengambil pendidikan mulai dari S1, S2 hingga S3, semuanya sekitar ekonomi. Bahkan menjadi Guru Besar Manajemen Strategis Sekolah Tinggi Hukum Militer (2023).

“Kriteria utama seorang Gubernur, adalah kepemimpinan, mampu mengoordinasikan semua potensi birokraksi untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan," katanya seperti dikutip dari WartaKotalive.com, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Pertimbangkan Usung Budi Djiwandono di Pilgub Jakarta, Gerindra Akui Sudah Lobi Parpol Lain

"Perjalanan karier Dudung yang meniti dari bawah hingga menjadi KSAD, sudah menjadi bukti kemampuan Dudung,” imbuhnya.

Noel mengakui, jelang Pilkada Jakarta 2024, banyak bakal calon Gubernur Jakarta yang merupakan tokoh berprestasi.

Kemampuan nama-nama yang sudah muncul hingga sekarang ini, tak perlu diragukan lagi merupakan tokoh-tokoh mumpuni yang layak diperhitungkan masyarakat.

“Kemampuan dan ketokohan Dudung Abdurachman tak perlu diragukan maka sosok satu pantas dilirik para partai politik (parpol) untuk diusung menjadi calon," katanya.

"Soal elektabilitas, mayoritas warga Jakarta tahu Jenderal Dudung, masyarakat tahu kemampuan Dudung ketika menjadi Pangdam Jayakarta,” jelas Noel.

Kata dia, berbagai prestasi yang diraih Dudung saat menjadi Pangdam Jayakarta, tentu tetap membekas dalam benak masyarakat. Dudung mampu mengenali masalah dengan cepat, mampu mencari solusi dan bisa mengeksekusi.

Sebagai contoh saat Dudung memerintahkan anggotanya untuk menurunkan baliho ormas keagamaan yang dianggap melanggar aturan. Noel mengingatkan pada masyarakat, bahwa kemampuan eksekusi harus menjadi kriteria penting.

Hal ini berkaca pada rencana pembangunan di Jakarta, yang dianggap sudah terlalu banyak. Mulai dari rencana pemerintah daerah, pemerintah pusat, studi lembaga-lembaga asing.

“Jadi yang diperlukan adalah kemampuan mengeksekusi, kalau tidak dilaksanakan, rencana akan tetap rencana,” pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat