androidvodic.com

Sejumlah Nama Panaskan Pilkada Sumut, Nikson Nababan: Jadi Pemimpin Tak Cukup Cuma Punya Nama Besar - News

News, MEDAN -  Sejumlah nama-nama besar turut memanaskan bursa calon gubernur di Pilkada Sumatra Utara (Sumut) 2024.

Sebut saja Wali Kota Medan yang juga menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution. Kemudian mantan gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Terkait hal tersebut, mantan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan mengatakan bahwa banyaknya nama yang digadang gadang bakal maju dalam kontestasi Pilgub Sumut mendatang tak berpengaruh terhadap dirinya.

Karena menurut Nikson, semakin banyak calon yang akan tampil nanti, tentunya makin banyak juga pilihan masyarakat Sumut dalam menentukan pemimpin mereka.

"Artinya, makin banyak pilihan makin bagus, dan masyarakat dapat lebih mengetahui siapa pemimpin yang layak dipilih untuk memimpin daerahnya," ujarnya, Senin (24/6/2024).

Meskipun sejumlah nama besar yang disebut sebut bakal maju di Pilgub Sumut mendatang saat ini telah ramai diperbincangkan, Nikson mengatakan dirinya tak gentar sama sekali.

Karena menurut Nikson, memiliki nama besar saja tidak cukup untuk memimpin sebuah daerah, karena seorang pemimpin juga harus memiliki kapasitas dan kapabilitas mumpuni, tentunya didukung oleh masyarakat.

"Oleh karena itu, jika saya mendapatkan amanah untuk maju dalam kontestasi Pilgub Sumut mendatang, saya tak akan gentar menghadapi rival yang memiliki nama besar seperti petahana Edy Rahmayadi bahkan Boby Nasution," katanya.

Lebih lanjut Nikson mengatakan, dirinya percaya diri lantaran telah memiliki pengalaman selama 10 tahun membangun dan memimpin di wilayah Tapanuli Utara.

Hal itu terlihat dari berhasilnya menurunkan kemiskinan dan pengangguran serta menaikkan pendapatan perkapita masyarakat di Tapanuli Utara.

Selain itu juga memperkecil angka kesenjangan sosial.

Baca juga: Siapa yang Dampingi Bobby di Pilkada Sumut, Bupati Serdang Bedagai atau Putri Akbar Tanjung?

"Masyarakat Sumut itu rasional dan cerdas, serta berani kalau benar dan pasti berani memilih yang diyakini baik serta mampu memimpin. Karena mereka tidak takut intimidasi," terangnya.

"Jadi, calon pemimpin tak cukup hanya punya nama besar saja," tandasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat