androidvodic.com

Warga Boedingi Konawe Utara Berhenti Melaut, Menganggur atau Jadi Buruh Pasir Ore Nikel - News

News, KONAWE UTARA – Aksar, Kepala Desa Boedingi menunjukkan sejumlah foto pemandangan desanya pada 2009.

Tempat itu belum banyak dihuni warga, dan masih berstatus dusun. Nampak dalam foto, kondisi Boedingi yang terlihat hijau permai.

Pohon-pohon di bukit belakang dusun masih lebat dan terlihat asri. Air laut masih biru segar sejauh mata memandang.

Rumah-rumah papan warga yang berdiri di atas air laut masih nampak alami. Penghuninya arga Suku Bajo, yang dikenal penguasa lautan.

Namun saat ini, di 2023, kondisi Boedingi sudah tak dingin seperti namanya. Jika panas maka akan begitu terik.

Lalu saat musim hujan, sedimen turun ke area pemukiman warga. Bahkan biasanya air laut menutupi timbunan jalan yang telah dibuat warga.

Dua pelabuhan jeti raksasa juga dibangun di samping kiri dan kanan desa. "Kita mau apa mi  juga, yang punyanya (penguasa)," tutur Aksar pasrah kepada jurnalis Tribun Sultra Tribun Network.

Panorama dari udara Desa Boedingi di pesisir pantai dan bukit-bukit nikel di belakangnya yang dikeruk pertambangan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Situasi ini diabadikan emdio Februari 2023 oleh jurnalis Tribun Sultra Tribun Network.
Panorama dari udara Desa Boedingi di pesisir pantai dan bukit-bukit nikel di belakangnya yang dikeruk pertambangan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Situasi ini diabadikan emdio Februari 2023 oleh jurnalis Tribun Sultra Tribun Network. (TRIBUN SULTRA/DESI TRIANA)

Aksar juga sempat mengungkapkan dulunya, Desa Boedingi menjadi tempat beroperasinya budi daya mutiara.

Sebuah bangunan kecil budidaya mutiara yang ada di pulau seberang Desa Boedingi pun masih tersisa. Sebagai jejak pernah adanya ladang mutiara di tempat itu. Namun kini tinggal nama.

“Saya masih kecil juga dulu,” jelasnya mengingat masa itu. Desa Boedingi memiliki panjang kawasan 2,5 kilometer di pesisir pantai.

Kehidupan penduduknya berorientasi laut. Kini, kehidupan dan alam lingkungan Boedingi terbalik-balik.

La Mamma, seorang nelayan Boedingi kini lebih banyak di darat. Dulu, ia menghabiskan hari di lautan mencari ikan.

Baca juga: Terumbu Karang Desa Boedingi Konawe Utara Tertutup Lumpur Nikel Setebal Empat Meter

Saat subuh, ia akan keluar rumah, menyetir sampannya. Sang istri, Mewani setia menememani di atas perahu sambil berbincang.

Mungkin saja, cara Mewani dan La Mamma saling mengungkapkan kasih sayang dengan berjuang bersama.

Terkini Lainnya

  • Petaka Nikel di Konawe Utara

  • Nelayan Desa Boedingi di Konawe Utara berhenti melaut. Ikan menghilang, pesisir dipenuhi sedimen ore nikel, terumbu karang tertutup lumpur tebal.

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat