androidvodic.com

Ancol Bantah Isu Miring Penutupan Sea World - News

Laporan Reporter Wartakotalive.com, Dwi Rizki

News, JAKARTA -- Menanggapi beredarnya isu miring terkait adanya rencana pembangunan sebuah apartemen oleh PT Pembangunan Jaya Ancol hingga menyebabkan penutupan wahana aquarium Sea World saat ini, pihak PT Jaya Ancol secara tegas menolak isu tersebut.

Alasan penutupan wahana air sejak Sabtu (27/9/2014) lalu itu disampaikan oleh Kepala Departemen Hukum PT Jaya Ancol, Sunotomo dikarenakan sudah selesainya kontrak atau Deal Operational Transfer (DOT) selama 25 tahun dengan Lippo Group terhitung sejak bulan Juni 2014 lalu.

"Tidak benar itu, sampai saat ini tidak ada rencana pembangunan Apartemen di lokasi bekas Sea World," tegasnya kepada Warta Kota di Senayan City, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2014).

Sunotomo menjelaskan kalau habisnya masa perjanjian tersebut seharusnya bukan menjadi masalah apabila pihak Sea World memiliki itikad baik untuk membicarakan masalah perpanjangan.

Padahal lanjutnya, perjanjian dapat diperpanjang dengan kesepakatan baru tanpa harus ada insiden penutupan wahana Seaworld seperti saat ini.

"Tidak ada pertemuan dan pembahasan tentang perpanjangan perjanjian, karena mereka (Lippo Group-red) menilai kalau perjanjian bisa diperpanjang secara otomatis," jelasnya.

Dirinya menjelaskan, kalau aquarium raksasa itu nantinya akan dikelola oleh PT PJA atau Sea World tergantung bagaimana kesepakatan.

"Itu tergantung pembicaraan, kalau sudah ada pembicaraan dan ternyata deal, ya mungkin Sea World terus, tapi kalau nggak deal, mungkin kami sendiri," tuturnya.

"Kami masih mengkaji pengelolaannya (Sea World-red) dan kami pastikan kalau aquarium akan tetap beroperasi seperti semula," tutupnya.

Sementara itu, terkait pemeliharaan seluruh satwa laut yang berada di dalam aquarium Seaworld, Kuasa hukum PT Jaya Ancol, Lim Jovito menjelaskan kalau satwa tetap dirawat dengan baik, sebab pihak Jaya Ancol memperbolehkan petugas Sea World tetap masuk untuk mengurus serta merawat ikan-ikan dan satwa laut yang ada di sana.

"Kami masih membiarkan direksi, karyawan dan supplier untuk masuk dan merawat ikan-ikan. Namun untuk operasional secara komersial, masyarakat umum yang ingin membeli tiket itu tidak ada," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat