Bekasi Terancam Krisis Air - News
News, BEKASI - Warga Kota Bekasi diprediksi bakal kesulitan air tanah pada tahun 2020 mendatang atau empat tahun lagi. Soalnya, masih banyak perusahaan di daerah setempat yang mengandalkan air tanah sebagai air bersih. Bahkan konsumsi air tersebut mencapai 7 juta meter kubik dalam setahun.
"Kalau dalam sehari, pemakaian air untuk industri mencapai 19.000 meter kubik," kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kota Bekasi Sopandi Budiman pada Jumat (4/11/2016).
Sopandi mengatakan, pemakaian air tanah yang cukup ekstrem akan berdampak pada pendangkalan air bawah tanah. Apalagi, Kota Bekasi merupakan daerah yang berada di atas 23 meter dari permukaan air laut. "Hal terburuk mungkin saja bisa terjadi rob (air pasang laut) di Kota Bekasi," ujar Sopandi.
Menurutnya hal ini bisa diantasipasi. Caranya pembuatan aturan yang mengikat kepada perusahaan agar beralih dari air tanah ke air perpipaan. Akan tetapi, beberapa titik di kecamatan Kota Bekasi ada yang belum terpasang jaringan pipa air minum. "Kalau ada jaringan PAM mereka dianjurkan memakai air baku itu. Tidak boleh pakai sumur pompa," ungkapnya.
Dia pun berharap, agar pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) bisa lebih cepat menambah jaringan guna meningkatkan pelayanan air bersih terhadap masyarakat. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peralihan pemakaian air baku. "Salah satunya, dengan menambah jaringan instalasi air di beberapa kawasan komersil. Karena akan terjadi peralihan besar nantinya," jelasnya.
Berdasarkan data yang dia punya, saat ini sudah ada 800 titik pengguna air tanah sejak 2015 lalu. Namun, dia mengaku, para pengguna air tanah sudah terikat dengan biaya pajak penggunaan air tanah. "Kalau untuk melarang penggunaan air tanah belum ada. Hanya ada aturan pajak air tanah saja," jelasnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, Hendi Irawan mengatakan, isu kelangkaan ini bukan hanya di Kota Bekasi, melainkan menjadi isu nasional. Sebab, aliran air bersih untuk wilayah Jakarta Bogor Depok dan Bekasi (Jabodetabek) hanya mengandalkan satu waduk di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Untuk PDAM sendiri, kata Hendi, tiap harinya mendapat pasokan air tanah dari waduk Jatiluhur sebanyak 450 liter per detik. Kucuran air itu untuk dikelola dan diberikan kepada 27.800 pelanggan se-Kota Bekasi. "Karena tidak ada waduk lain, selain di Jatiluhur untuk mendapat pasokan air," katanya.
Sebetulnya kata Hendi, kinerja Waduk Jatiluhur akan berkurang bilamana pembangunan Waduk Ciawi, Jawa Barat bisa segera rampung. Dia meyakini, air baku yang diterima pelanggan PDAM se Jabodetabek bisa terpenuhi. "Waduk Ciawi ini sebagai sumber kedua setelah Jatiluhur. Agar aliran air baku tidak bakal berkurang," jelasnya. (Fitriyandi Al Fajri)
Terkini Lainnya
Agar pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) bisa lebih cepat menambah jaringan guna meningkatkan pelayanan air bersih
Pengguna Dapat Masker Gratis, 286.445 Orang Gunakan MRT saat HUT Kota Jakarta ke-49
BERITA TERKINI
berita POPULER
Eks Caleg DPRD Kota Tangerang Ditangkap terkait Narkoba, Polisi Dalami Pengedar dan Jaringannya
Caleg Gagal di Kota Tangerang Ditangkap Polisi, Alasan Pakai Inex karena Stres dan Bercerai
Caleg Gagal dari PPP di Kota Tangerang Ditangkap Polisi karena Narkoba
Reuni 2.022 Orang Jemaah Alumni Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Kisah Pemuda 23 Tahun Disiksa Temannya 3 Bulan di Duren Sawit Jakarta: Makan Batu dan Puntung Rokok