androidvodic.com

Pendukung Anies Baswedan Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Diduga Hina Dewi Tanjung hingga Makar - News

News - Beberapa pendukung Anies Baswedan dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penghinaan hingga dugaan makar yang menyatakan akan menurunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung melaporkan massa pendukung Anies Baswedan pada Kamis (16/1/2020).

Adapun massa pendukung Anies Baswedan yang ia laporkan adalah organisasi masyarakat (Ormas) Bang Japar.

Saat aksi unjuk rasa di Balai Kota Jakarta, Selasa (14/1/2020), Dewi Tanjung merasa ada yang menghinanya, melontarkan cacian, dan melemparinya botol air mineral.

"Mereka melempar kami, massa pendemo melempar dengan botol dan mengeluarkan caci maki, kata-kata yang tidak pantas," ujar Dewi Tanjung pada Kamis (16/1/2020) di Polda Metro Jaya dikutip dari Kompas.com.

dewi tanjungg
Dewi Tanjung melaporkan pendukung Anies Baswedan ke Polda Metro Jaya

Dalam laporannya, Dewi Tanjung menyertakan sejumlah barang bukti di antaranya foto, video, dan pemberitaan di media.

Namun, Dewi Tanjung tidak mencantumkan nama terlapor dalam laporan yang ia buat.

Sementara itu, sejumlah pengacara yang tergabung dalam Advokat Peduli Perdamaian juga melaporkan pendukung Anies Baswedan atas dugaan makar, Jumat (17/1/2020).

Dugaan ujaran makar terhadap Presiden Jokowi disampaikan saat aksi unjuk rasa di Balai Kota Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Pelapor mengaku telah mengantongi identitas terlapor yang didapat dari hasil pelacakan lewat media sosial, yaitu berinisial AHS.

Perwakilan Team APP, C. Suhadi di SPKT Polda Metro Jaya, Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020)
Perwakilan Team APP, C. Suhadi di SPKT Polda Metro Jaya, Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020) (Lusius Genik)

Anggota tim Advokat Peduli Perdamaian, Suhadi menyatakan sangat yakin dengan identitas terlapor yang didapatkan pihaknya, sebab berdasarkan pelacakan dari beberapa ahli.

Selain itu, ia juga mempunyai bukti berupa foto, video, dan unggahan di media sosial terlapor.

"Kita juga tidak bisa sembarangan ya terlebih dalam hal membuat laporan seperti ini, kita mengadakan pelacakan, dan kita juga meminta bantuan teman-teman yang ahli dalam masalah ini."

"Video (bukti) dan gambar-gambar yang berbentuk seperti pamflet yang terbuat dari kardus dan disitu ada tulisan, dan video di mana orang tersebut juga berbicara seperti yang di tulisan," papar Suhadi dilansir dari kanal YouTube Kompastv, Jumat (17/1/2020).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat