androidvodic.com

Urban Farming, Memanfaatkan Lahan Tidur Jadi Lahan Produktif di Perkotaan - News

 

News, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang menerapkan konsep urban farming.

Tak hanya memanfaatkan lahan tidur serta mengubah lahan kumuh jadi lahan produktif, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang membangun urban farming di bantaran Sungai Cisadane.

Baca juga: Penjelasan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Soal Beredarnya Obat Kedaluwarsa

Kepala DKP Kota Tangerang, Abduh Surahman, mengatakan program urban farming di bantaran Sungai Cisadane memang menjadi fokus DKP.

"Setelah menggarap 380 ribu pohon produktif untuk warga terdampak pandemi Covid-19. Kali ini, DKP menggarap lahan-lahan tidur di pemukiman warga," kata dia, Jumat (13/11/2020).

Dia menjelaskan, program ini DKP membantu membuka lahan, pembagian bibit, hingga proses pengolahan lahan hingga panen.

“Dengan memanfaatkan lahan di sini secara berkelanjutan, insyaAllah nanti hasil panennya juga dapat dinikmati bersama-sama,” kata Abduh.

Beberapa tahun terakhir ini, tren urban farming makin diminati masyarakat di kota-kota besar.

Baca juga: KABAR GEMBIRA, Virtual Job Fair Kota Tangerang Kembali Digelar, Tersedia 248 Lowongan Pekerjaan

Semula, konsep berkebun di lahan terbatas ini sebatas inisiasi segelintir komunitas pecinta lingkungan yang bergerak secara mandiri.

Lalu, urban farming pun berkembang secara masif menjelma menjadi tren gaya hidup urban.

Pada tahap awal, DKP menyerahkan 600 bibit sayuran untuk diolah di lahan 3.800 meter persegi.

Mulai dari sayuran kangkung, cabai, tomat, terong hingga porang.

Urban farming yang berarti bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan dianggap beriringan dengan keinginan masyarakat kota untuk menjalani gaya hidup sehat.

Sejumlah penelitian menyebutkan, urban farming dapat menjadi konsep pertanian ideal di masa depan.

Baca juga: Pemerintah Kota Tangerang Gelar Pelatihan BLK, Bantu Warga Terdampak Corona

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat