Wanita Tuna Wisma Ditemukan Tewas di Kolong Jembatan 2 Penjaringan, Polisi: Tak Ada Tanda Kekerasan - News
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Junianto Hamonangan
News, JAKARTA - Mayat wanita ditemukan di kolong Jembatan 2, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (7/1/2021) pagi.
Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Ardyansyah mengatakan penemuan mayat terjadi sekira pukul 07.00 WIB.
“Iya benar (ada penemuan mayat). Korban ditemukan di tempat korban biasa buang air besar,” ungkap Ardyansyah, Kamis (7/1/2021).
Baca juga: Cerita tentang Murid SD di Jakarta yang Dikeluarkan dari Sekolah Gara-gara Tak Mampu Lunasi SPP
Penemuan mayat itu pertama kali diketahui warga setempat, Hendra Kusuma (17) yang kebetulan sedang berada di sekitar lokasi.
Berdasarkan keterangan saksi, Ardyansyah mengungkapkan korban diketahui sebagai tuna wisma atau gelandangan yang biasa berada di sekitar lokasi.
Baca juga: Polisi Bakal Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan pada Zona Merah Covid-19 di DKI Jakarta
Selain itu, Ardyansyah menambahkan korban diketahui sudah biasa tinggal di kolong tol Jembatan 2 selama hampir satu bulan lalu.
“Sehari-harinya korban mengamen di lampu merah Jembatan 2,” ungkap Ardyansyah.
Korban yang berumur sekira 45 tahun memakai baju warna putih dengan rok warna senada itu diketahui sudah lama tinggal di sekitar lokasi.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada diri korban,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Mayat Tuna Wisma Ditemukan di Kolong Jembatan 2 Penjaringan, Polisi: Tak Ditemukan Tanda Kekerasan
Terkini Lainnya
Mayat wanita ditemukan di kolong Jembatan 2, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (7/1/2021) pagi.
Cuaca Jabodetabek Besok, Kamis 18 Juli 2024, BMKG: DKI Jakarta, Bogor, Depok hingga Bekasi Cerah
BERITA TERKINI
berita POPULER
Perempuan Lumpuh Jadi Korban Pelecehan Seksual Sopir Taksi Online, Pelaku Bertingkah Seperti Pacaran
3 Fakta 51 Siswa SMP di Depok Gagal Masuk SMA Negeri Diduga Mark Up Nilai, Ini Kata Dinas Pendidikan
Pengakuan Korban Penyekapan di Duren Sawit, Dipaksa Jual Ginjal untuk Bayar Utang dan Dianiaya
51 Siswa Lulusan SMPN 19 Depok Dianulir Masuk SMAN Karena Pencucian Nilai Rapor, Ini Jawaban Kepsek
Skandal Pencucian Nilai Rapor 51 Siswa Lulusan SMPN 19 Depok Agar Lolos PPDB: Katrol Nilai 20 Persen