androidvodic.com

2.000 Bibit Mangrove Ditanam di Kapuk Muara Pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia - News

News, JAKARTA - Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Semua pihak berupaya menunjukkan kepedulian pada upaya menjagna konservasi alam dan bumi dari beragam risiko pemanasan global hingga pencemaran.

Salah satu upaya tersebut dilakukan melalui penanaman 2.250 bibit tanaman bakau di Kawasan Ekowisata Hutan Mangrove di Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu, 5 Juni 2022.

Kegiatan ini diinisiasi oleh BRI Insurance (BRINS) bersama program Pengabdian Ketada Masyarakat (PKM) Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti dan tahun ini merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan.

Corporate Secretary BRINS, Jesben Silalahi mengungkapkan, kegiatan ini merupakan implementasi program BRINS Peduli untuk turut meningkatkan kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Acara penanaman bibit bakau dihadiri Bimo Prakoso, Ketua Umum Badan Pengurus Yayasan Trisakti; Antonius Anton Lie, Ketua STMA Trisakti; Arie Fajar Septa, perwakilan Dinas Pertamanan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta dan Noviyanto, Kepala Bagian Umun LLDIKTI Wilayah 3, serta M Ridwan, perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dewan Asuransi Indonesia (DAI), serta perusahaan asuransi dan reasuransi.

Baca juga: Doni Monardo dapat Ilmu Baru Nanam Mangrove

Tema yang diangkat adalah World Environment Day, Mangrove For Better Life "Implementasi Program Keuangan Berkelanjutan Dalam Upaya Mitigasi Risiko Bencana Perubahan Iklim Melalui Perluasan Hutan Mangrove".

Tema ini diambil karena erat kaitannya bagi industri perasuransian yang mana memitigasi risiko ini merupakan salah satu bentuk semangat dan pengenalan manajamen risiko bagi SDM perasuransian maupun mahasiswa STMA Trisakti.

Baca juga: Jaga Ekosistem dan Lingkungan, 1.500 Bibit Mangrove Ditanam di Perairan Bontang

Ketua Pelaksana Kegiatan PKM Professor Rukaesih A Maolani menjelaskan, acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menanggapi merespon tren pemanasan global dan perubahan iklim yang telah terjadi dan dampaknya telah kita rasakan.

Untuk itu program ini akan terus secara konsisten dilaksanakan untuk memitigasi risiko perubahan iklim serta untuk mengurangi konsentrasi dari gas rumah kaca (GRK) yang mana dapat diserap dan digantikan oleh oksigen dari Tanaman Mangrove ini nantinya.

Laporan Reporter Ichwan Chasani | Sumber: Warta Kota

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat