androidvodic.com

Paman Keluarga Tewas di Kalideres Diduga Ritual Demi Hidup Lebih Baik, Pengaruhi 3 Korban Lain - News

News- Kasus sekeluarga tewas di Kalideres , Jakarta Barat, kini kian menemui titik terang.

Salah satu korban yang merupakan paman dalam keluarga tersebut yakni Budyanto Gunawan diduga menjalani ritual demi hidup lebih baik.

Budyanto juga diduga memengaruhi tiga korban lain yakni Rudyanto, Margaretha, dan Dian.

Fakta baru terungkap dari kasus kematian satu keluarga di Kalideres pada Kamis (10/11/2022) lalu.

Satu keluarga yang terdiri dari ayah yakni Rudyanto Gunawan (71), ibu yakni Margaretha Gunawan (68), anak bernama Dian (40), dan paman bernama Budyanto ditemukan tewas di dalam rumahnya.

Tak ada tanda kekerasan pada jasad keempat korban.

Mengutip Tribun Jakarta, dari hasil penyelidikan terbaru, polisi menemukan buku lintas agama, mantra hingga kemenyan di rumah korban.

Baca juga: Polisi Libatkan Ahli Sosiolog Agama untuk Analisa Tulisan Buku Mantra Keluarga Tewas di Kalideres

Temuan tersebut diduga terakit dengan ritual tertentu yang dilakukan oleh korban.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, Budyanto diduga menjadi sosok yang menganut kepercayaan tersebut.

Situasi rumah tempat satu keluarga tewas di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11/2022).
Situasi rumah tempat satu keluarga tewas di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11/2022). (News/ Rahmat W Nugraha)

Tak semua anggota keluarga menganut kepercayaan itu secara penuh.

Budyanto diduga memengaruhi tiga anggota keluarga lain untuk melakukan ritual kepercayaannya.

"Ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada almarhum Budiyanto. Yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu,” kata Hengki, Selasa (29/11/2022).

Hengki menambahkan, korban diduga percaya bahwa ritual tersebut bisa membuat hidup lebih baik.

"Hal ini mengakibatkan adanya suatu believe dalam keluarga tersebut, bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," katanya, mengutip Kompas.com.

Namun, Hengki tidak menjelaskan secara lebih rinci apa ritual dan kepercayaan yang dianut para korban.

"Mengenai sebab-sebab kematian, kami sedang menanti hasil dari pemeriksaan patologi anatomi yang saat ini sedang di dalami para ahli kedokteran forensik gabungan," katanya.

(News/Salis, Tribun Jakarta/Abdul Qodir, Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat