androidvodic.com

KPK soal Dugaan Korupsi Toilet Sekolah Mewah di Bekasi: Masih Proses Penyelidikan - News

News, JAKARTA - Dugaan korupsi terkait proyek toilet sekolah mewah senilai Rp96,8 miliar di Kabupaten Bekasi masih dalam radar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lembaga antirasuah menyatakan masih menyelidiki dugaan korupsi tersebut.

Bahkan, KPK sudah meminta keterangan sejumlah pihak terkait penyelidikan dugaan korupsi proyek toilet sekolah mewah itu.

"Masih proses penyelidikan sejauh ini," ujar Juru Bicara KPK Ali Fikri, Kamis (6/7/2023).

Komisi antikorupsi setidaknya telah menyelidiki dugaan korupsi terkait proyek toilet di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang menelan anggaran Rp96,8 miliar. 

KPK telah meminta keterangan sejumlah pihak terkait penyelidikan dugaan korupsi proyek toilet sekolah mewah tersebut.

Penyelidikan dugaan korupsi proyek toilet mewah di sekolah di Kabupaten Bekasi ini sudah mendekati akhir. 

KPK memberikan sinyal bakal meningkatkan status perkara tersebut ke penyidikan.

"Sedang kita kerjakan, ini sudah mau menuju final. Untuk calon tersangkanya tunggu saja, nanti kita umumkan," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Setelah Kejagung, Kali ini Menpora Dito Ariotedjo Berurusan dengan KPK, Ada Apa ?

Dugaan korupsi terkait proyek toilet di sejumlah sekolah di Bekasi ini kembali mencuat seiring dengan viralnya proyek toilet SD di Sumenep

Pembangunan empat toilet sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menghabiskan biaya Rp500 juta. 

Pembangunan toilet tersebut dilakukan di SDN Lalangon 1 Kecamatan Manding, SDN Guwa-Guwa 1 Kecamatan Raas, SDN Dungkek 1 Kecamatan Dungkek, dan SDN Pordapor 2 Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep

Bangunan toilet dengan harga fantastis ini menjadi viral dan tersebar di media sosial.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Sumenep, nilai proyek pembangunan satu toilet mencapai Rp125 juta. 

Sehingga total anggaran untuk pembangunan 4 toilet mencapai setengah miliar rupiah atau Rp500 juta.

Baca juga: Anggaran Renovasi Rp4,8 Miliar, Begini Kondisi Urinoir Toilet di Gedung DPD RI

Di SDN Lalangon 1, pihak sekolah mengungkapkan bahwa pembangunan toilet dilakukan pada pertengahan tahun 2022 dan menghabiskan ratusan juta rupiah.

"Saya mengetahuinya karena pihak pelaksana sempat memasang papan yang memuat nilai proyek, tetapi sekarang papan tersebut sudah dicopot. Angkanya sekitar Rp125 juta. Ada empat kamar mandi, tetapi kondisinya seperti ini, menggunakan ember," jelas Nono, penjaga SDN Lalangon 1, Rabu (5/7/2023).

Temuan tentang toilet yang dibangun dengan biaya fantastis ini menuai kritik dari pemerhati kebijakan publik Kota Sumenep

Pengeluaran sebesar Rp125 juta dianggap sebagai pemborosan dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan lainnya.
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat