androidvodic.com

75 Ribu Anak di DKI Jakarta Putus Sekolah Selama Tahun 2022, Kemiskinan Jadi Pemicu - News

Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto 

News, JAKARTA - Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2022 mencatatkan sebanyak 75.303 anak di DKI Jakarta putus sekolah dan makin tinggi jenjang pendidikan, angka putus sekolah juga semakin tinggi.

Permasalahan angka putus sekolah ini disebabkan oleh berbagai faktor, yang paling utama adalah kemiskinan.

Baca juga: Michelle Ternyata Bohong, Selama Ini Ngaku Homeschooling, padahal Putus Sekolah sejak Kelas 6 SD

"Selain itu, putus sekolah dapat menimbulkan permasalahan sosial, seperti pengangguran, kemiskinan, pekerja berupah rendah, dan kriminalitas," kata Ketua Yayasan Bulir Padi,  Tia Sutresna di sela-sela peluncuran Program Beasiswa Muda Mandiri dan Tutoring Yayasan Rumah Langit di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Dahlia, Kramat Jati, Jakarta, Rabu  (16/8/2023).

Fakta ini mendorong YBP meluncurkan beasiswa yang membantu  anak marjinal yang terancam putus sekolah agar mereka termotivasi menyelesaikan pendidikan dasarnya guna menentukan masa depan yang baik.

"Melalui dukungan finansial dan program bimbingan belajar oleh YBP, anak-anak asuhan YRL diharapkan akan memiliki keahlian dan menjadi tenaga kerja terampil sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan finansial keluarganya," katanya.

Penerima manfaat program ini adalah anak-anak marjinal usia 13-15 tahun dari keluarga tidak mampu, yang orang tuanya antara lain berpenghasilan sebagai pengupas bawang kiloan atau pemulung keliling, dan bermukim di kawasan kumuh Kramat Jati, Jakarta Timur.

Program ini sekaligus menambah jumlah anak dan kaum muda yang telah didukung oleh YBP sebanyak 1.532 anak, dengan 794 diantaranya merupakan siswa berusia 15-18 tahun yang mendapatkan beasiswa.

Tia Sutresna berharap  kemitraan ini akan membantu lebih banyak anak-anak marjinal agar tidak putus sekolah karena kondisi keuangan keluarga.

"Tidak hanya memotivasi anak-anak marjinal untuk bersekolah dan tidak terjun ke dunia anak jalanan, kami berharap dukungan akademik dan finansial dari YBP ini dapat membantu mereka menyelesaikan pendidikan dasarnya sebagai modal penting untuk meningkatkan taraf hidup dan masa depan mereka,” katanya.

Baca juga: Fakta Kebiasaan Aneh Bocah 12 Tahun di Purwakarta Kecanduan Bensin, Ngamuk dan Putus Sekolah

Co-founder Yayasan Rumah Langit, Winona Syifa mengatakan, pihaknya mengetahui  betul bahwa anak-anak masih tetap memiliki semangat untuk melanjutkan sekolah, akan tetapi memang karena terhalang keadaan ekonomi mereka terpaksa menunda mimpi dan keinginan mereka.

"Harapan saya beserta Kakak-kakak Langit (para pengajar), semoga dengan diadakannya program ini anak-anak bisa kembali semangat meraih impian mereka, anak-anak bisa terus mendapat kesempatan untuk melanjutkan sekolah, dan bisa melanjutkan hidup mereka yang lebih baik,” katanya.

Pada peluncuran program, YBP menjalankan pelatihan English Conversation untuk 15 anak binaan YRL, berusia 13-15 tahun yang duduk di bangku SMP. Kegiatan ini melibatkan Tim YBP serta Kakak-kakak Langit sebagai mentor dan fasilitator.

Kegiatan dilakukan untuk memfasilitasi anak binaan agar nyaman melakukan percakapan dalam Bahasa Inggris dengan mengerjakan tugas secara berkelompok selama pelatihan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat