androidvodic.com

Roedy Widodo Akui Duta Damai dan Duta Santri Mata Telinga dan Ujung Tombak Melawan Radikal Terorisme - News

News, JAKARTA - Propaganda radikal terorisme di era digital telah bergeser dari cara-cara konvensional menjadi serba digital. Kalau dulu, orang terpapar ideologi radikal terorisme dengan bertatap muka dengan kelompok radikal, kini mereka (kelompok radikal) memanfaatkan teknologi digital untuk merekrut dan menyebarkan ajaran sesatnya.

Fakta itulah yang menjadikan keberadaan Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sangat penting untuk melawan penyebaran ideologi radikal terorisme, terutama melalui dunia maya.

“Adik-adik sekalian adalah mata telinga dan ujung tombak dalam melawan penyebaran ideologi radikal terorisme dan menjadi kepanjangan tugas BNPT. Adik-adik memiliki daya cegah, daya tangkal, dan perlawanan melalui kemampuan dan talenta yang dimiliki para duta damai dan duta santri yang ada,” ungkap Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Roedy Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Duta Damai dan Duta Santri BNPT di Jakarta, Selasa (20/2/2024) malam.

Roedy Widodo    1
Roedy Widodo

Dengan tugas tersebut, lanjut Deputi 1, tentu butuh kerja keras untuk menyiapkan anak muda untuk menjadi Duta Damai dan Duta Santri.

Pasalnya seorang Duta Damai dan Duta Santri tentu harus memiliki mentalitas tangguh, memiliki ideologi kebangsaan yang kuat, juga pandangan moderasi dan toleransi yang kokoh.

Tidak hanya ujung tomba dalam melakukan kontra propaganda radikal terorisme di dunia maya, Duta Damai dan Duta Santri, juga menjadi andalan dalam melakukan pencegahan ideologi kekerasan tersebut di dunia nyata.

Kemudian Duta Damai Dan Duta Santri sangat dibutuhkan BNPT dalam membentuk sekolah damai di wilayahnya masing-masing. Seperti diketahui, tahun 2024 ini, BNPT mencanangkan tujuh program prioritas, salah satunya adalan pembentukan sekolah damai.

“Kemudian Duta Damai dan Duta Santri harus mengembangkan organisasi dengan terus merekrut anggota baru,” tutur Roedy.

Ia menilai, Rakornas Duta Damai dan Duta Santri menjadi ajang evaluasi program kerja kurun waktu satu tahun berjalan, sekaligus merumuskan program kerja tahun depan, Juga beberapa program arahan Kepala BNPT terkait apa yang harus dilakukan duta damai di tiap wilayah.

Kemudian, lanjut Deputi 1, tugas lainnya yang sangat penting Duta Damai dan Duta Santri adalah dalam rangka media literasi dunia maya maupun dunia nyata, atau dilakukan secara hibrid, offline dan online. Ia berharap Rakornas ini bisa merumuskan program yang bisa diimplementasikan kedepan.

“Energi anak-anak muda sekarang sangat luar biasa, agar tidak kelebihan energi harus disalurkan sesuai kemampuan. atau zaman sekarang sesuai passion-nya yang tepat, sehingga bisa mensaving energi positif yang disinergikan dengan kontdsi metafora bangsa yang sedang mencari jatidri untuk masa depan Indonesia lebih baik dan lebih maju. itu terletak di tangan dan di pundak generasi muda, yaitu adik-adik sekalian,” paparnya.

Menurut Roedy, ini adalah tantangan sekaligus peluang besar yang dihadapi Duta Damai dan Duta Santri.

“Kita butuh kerja keras yang sifatnya teknis atau skill bagi anak muda, tapi yang penting lagi adalah mentalitas ideologi, wawasan kebangsaan, dan moderasi bergama para generasi muda yang hadir di sini saat ini,” tegas mantan Dandim Lebak ini.

 Ia menambahkan bahwa anak muda dikenal sebagai kelompok usia produktif, sekaligus ideologistik. Tapi di sisi lain, anak muda mempunyai kerentanan yang tinggi. Inilah yang dimanfaatkan kelompok teror yang pintar memanfaatkan kemajuan teknologi yang semua berbasis internet dan informasi. Karena itulah, pola perekrutan ideologi radikal terorisme lebih banyak melalui online.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat