androidvodic.com

Sindikat Internasional Incar Bocah Hobi Mabar Jadi Pemeran Video Porno, Untungnya Ratusan Juta - News

News, JAKARTA - Sindikat pembuat film video porno anak di bawah umur dicokok pihak kepolisian di Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Ada lima orang pelaku pembuat film video porno anak yang ditangkap dan semuanya merupakan bagian dari jaringan internasional.

Delapan bocah laki-laki yang masih di bawah umur juga sempat dijadikan pemeran film video porno oleh para pelaku tersebut.

Modusnya pelaku berinisial HS terlebih dahulu mencari korban untuk melakukan tindakan asusila dan kemudian menyebarkan kepada
empat tersangka lainnya yakni MA, AH, KR dan NZ

"Dalang dari konten video porno Chilid Sex Eksploitation Material CSEM ini adalah HS yang sampai melibatkan delapan orang anak di bawah umur,"  ujar Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Reza Fahlevi, Minggu(25/2).

Kronologi pembuatan konten video porno anak di bawah umur itu dilakukan HS dengan memanfaatkan aplikasi permainan atau game online Mobile Legend (ML) dan Free Fire (FF).

Dalam permainan tersebut HS mencari secara acak calon korbannya.

Setelah menentukan korban, tersangka kemudian melakukan pendekatan dengan mengajak bermain bersama atau mabar game online tersebut. Hanya saja kedekatan yang dibangun tidak melalui bermain gamer bersama, namun juga berkomunikasi secara intens melalui pesan singkat.

Untuk dapat semakin merenggut kepercayaan korban, HS kerap memberi hadiah yang ada di dalam game online berupa skin, koin, hingga diamond.

Setelah berhasil menjalankan tipu dayanya, HS mulai mengajak korban untuk bertemu secara langsung. Tidak tanggung-tanggung, pertemuan dilakukan dengan mengunjungi tempat tinggal korban yang disertai dengan memberikan hadiah berupa telepon seluler untuk mendapat kepercayaan dari orangtua korban.

Merasa upayanya telah berhasil, HS pun mulai beraktivitas di kamar korbannya dengan modus bermain game online, kesempatan itu dimanfaatkan untuk mencabuli korbannya.

"Tersangka melakukan aksi pencabulan pertamanya langsung di kamar korban, setelah itu berpindah ke hotel sambil direkam untuk produksi konten video porno," katanya.

"Akan tetapi korban tidak merasa perbuatan yang dilakukannya itu salah, justru dia sangat yakin dan percaya kepada tersangka bahkan menganggapnya sebagai kakak yang bisa melindungi,"sambungnya.

Baca juga: Ternyata Pelaku Produksi Film Porno Anak di Bawah Umur Kenal Korban Lewat Game Online

Usai menjalankan perbuatan tak pantasnya tersebut, HS pun menjual produksi video pornonya kepada pihak lain melalui aplikasi Sosial Media Telegram. Tidak sampai di situ, ia pun menawarkan kepada sejumlah peserta di dalam komunitasnya untuk melakukan perbuatan serupa terhadap korban.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat