Sebelum Insiden Sarinah, PPATK Pernah Lapor Transaksi Mencurigaan ke Densus Antiteror - News
Laporan Edwin Firdaus
News, JAKARTA - Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf mengungkapkan pihaknya pernah 'mengendus' adanya aliran dana mencurigakan, sebelum aksi teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Aliran dana itu mencapai puluhan juta rupiah. Bahkan, aliran dana mencurigakan tersebut telah dilaporkan kepada Detasemen Khusus Antiteror.
Namun, ketika itu tak diketahui aliran dana tersebut akan digunakan untuk membiayai aksi teror di Jakarta.
"Kami tidak bisa baca pikiran orang. Kedua, saat dikirim, itu belum ketahuan untuk apa," kata Yusuf di Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Menurut Yusuf, PPATK menerima informasi pengirim dana tersebut berasal dari daerah konflik. Sementara penerima diketahui adalah orang yang memiliki paham radikalisme.
Menurut Yusuf, saat ini terdapat beberapa jenis sumber pendanaan yang biasa digunakan para pelaku teror.
Pertama, berasal dari iuran anggota kelompok radikal. Kedua, dana sumbangan, dan yang terakhir, dana yang didapatkan dengan cara ilegal.
Terkini Lainnya
Ledakan Bom di Sarinah
Ketua PPATK Muhammad Yusuf mengungkapkan pihaknya pernah 'mengendus' adanya aliran dana mencurigakan, sebelum aksi teror di Jalan MH Thamrin
BLDF dan Peraih Kalpataru 2024 Ajak Kaum Muda Lihat Dampak Ekologis Mangrove di Pesisir Semarang
BERITA TERKINI
berita POPULER
KPK Bongkar Akal-akalan BPJS di Rumah Sakit: Ada 3.000 Tagihan Fiktif hingga Mark Up Operasi Katarak
Ridwan Kamil: Kelebihan Orang Indonesia Hobi Bikin Anak
Contoh Surat Undangan 17 Agustus Formal dan Informal untuk Rapat Persiapan hingga Malam Tirakatan
INFOGRAFIS 8 Bukti Baru di Sidang PK Saka Tatal dalam Kasus Vina
Potensi Zakat Rp 400 Triliun, Kemenag Minta Lembaga Zakat Tingkatkan Kualitas Pengelolaan