androidvodic.com

Kapolri Ungkap Cara Pelaku Pembantaian di Papua Dapatkan Senjata, Ada yang dari Eks Konflik Ambon - News

News -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, saat ini Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cendrawasih sedang menangani insiden pembantaian di Kabupaten Nduga, Papua yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB).

Hal itu disampaikan Jenderal Tito Karnavian saat mendampingi Presiden Jokowi siaran pers, Rabu (5/12/2018).

Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan di televisi, Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa kekuatan KKB sangat kecil.

"Sudah dikirim tim dipipimpin langsung oleh kapolda dan pangdam, kekuatan mereka 30-50 orang dengan 20-an pucuk, kekuatan kita lebih besar," jelasnya.

Namun, Jenderal Tito Karnavian mengatakan, ada kendala besar yang dihadapi timnya dalam menguasai lawan, yakni medannya.

"Persoalan ada pada medan yang berat dan besar, tapi saya yakin dengan kekuatan yang ada, kita bisa kuasai mereka," jelasnya.

Tak hanya itu, Jenderal Tito Karnavian juga menjelaskan dari mana para pelaku mendapatkan senjata untuk menyerang korban.

31 pekerja pembangunan jembatan dan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (2/12/2018).
31 pekerja pembangunan jembatan dan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (2/12/2018). (Grafis Tribun-Video/ Alfin Wahyu)

Rupanya, mereka memiliki tiga sumber untuk mendapatkan senjata tersebut.

"Mereka biasanya mendapatkan dari merampas dari petugas yang lengah, dan dapat dari eks konflik Ambon, ketiga melalui jalur ilegal di perbatasan Papua Nugini, saya tidak bilang pemerintah, tapi ini oknum-oknum," bebernya.

Sama halnya dengan Jokowi, Jenderal Tito Karnavian juga memastikan bahwa pembangunan jalan Trans Papua harus terus dilakukan.

BACA SELENGKAPNYA =====>>>

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat