androidvodic.com

Temui Nasabah UMi di Kendari, Presiden Jokowi Pesan Jangan Kurangi Takaran Timbangan - News

News, KENDARI - ‎Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana, Sabtu (2/3/2019) pagi menemui para nasabah program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sodoa, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pantauan News kehadiran keduanya disambut antusias oleh warga. Mereka membentuk pagar betis untuk menyambut Jokowi dan Iriana. "Selamat datang Pak Jokowi dan Bu Iriana di Bumi Anoa‎," teriak warga.

Antusias warga juga terlihat dari mereka yang berjubel ingin melihat langsung Jokowi.

Termasuk untuk bisa bersalaman dan swafoto bersama sebagai kenang-kenangan.

Untuk menuju ke tempat acara, Iriana dan Jokowi harus melalui TPI. Jokowi menyempatkan diri berbincang dengan para nelayan dan penjual ikan. Meski lokasi becek dan tercium bau amis, Jokowi dan Iriana ‎tetap enjoy berada di tengah-tengah warga.

Seperti biasa, dihadapan ratusan pelaku usaha mikro yang juga nasabah UMi, Jokowi selalu melakukan ‎sesi tanya jawab. Dia menanyakan berapa pinjaman yang didapat, nominal angsuran hingga usaha para ibu-ibu.

"‎Selamat siang, salam sejahtera. Yang terhormat Wakil Menteri Keuangan, Gubernur Sultra, Pak Wali Kota Kendari dan seluruh debitur nasabah UMi serta para pedagang pasar ikan. Tadi saya lihat senang semuanya," papar Jokowi mengawali sambutan.

Baca: PSI Sebut Seruan Moral KWI Mencerahkan dan Layak Jadi Panduan

Lanjut Jokowi menyampaikan bahwa pinjaman ultra mikro diberikan agar masyarakat memiliki usaha yang baik. Dia juga menekankan para nasabah terus mengembangkan usaha dan jangan lupa untuk mencicil secara disiplin.

"‎Saya titip, hati-hati ini uang pinjaman. Saya dulu juga awalnya dari ultra mikro, pinjaman saya Rp 10 juta. Saya disiplin ngangsur, dipercaya jadi pinjaman sampai ratusan juta. Yang kita bangun itu kepercayaan. Kalau orang sudah percaya, apapun gampang," tegasnya.

Terakhir Jokowi juga berpesan para pelaku usaha harus jujur karena kejujuran sangatlah penting. ‎Dia mencontohkan jika menjual barang A maka yang dikirim adalah barang A, jangan barang B.

"Jangan ngomong barang A tapi yang dikirim B atau C. Ngomong jualan 1 kilo tapi hanya 9 ons. Hati-hati secara agama itu tidak dibenarkan. Jangan kurangi takaran, itu bagian dari kejujuran," singkatnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat