androidvodic.com

Fakta Baru Dibalik Pertemuan James Riyadi, Billy Sindoro, Bartholomeus Toto dengan Bupati Bekasi - News

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

News, BANDUNG-Eks Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Bartholomeus Toto terungkap yang meminta pertemuan bosnya, James Riyadi dengan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin. Itu terungkap di persidangan Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung, Rabu (13/3/2019), dengan terdakwa penerima suap.

Yakni Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, Jamaludin, Sahat Banjarnahor, Neneng Rahmi Nurlaili ‎dan Dewi Tisnawati.

Pada persidangan itu, jaksa KPK memutarkan rekaman percakapan antara Bartholomeus Toto dengan anak buahnya, Edi Dwi Soesianto.

Toto: Bisa ngomong sebentar?
Edi Soes: Ya bisa
Toto:n Pak James sama Pak Billy Sindoro mau ketemu ibu (bupati). Kalau nggak besok, Senin. Jadi mau ngomong bertiga. Bagus nggak? Bagus kan?
Toto: Jadi mau ketemu, Pak James. Bagus kan mau ketemu, jadi bagus supaya urusan kita beres. Ya kalau besok bisanya sore, kalau nggak berkenan ya Senin
Toto: Tapi ngomongnya hati-hati ya, ya

Edi Dwi Soesianto membenarkan itu suaranya yang sedang berkomunikasi dengan Bartholomeus Toto.
Percakapan telpon itu terjadi pada 6 Januari 2018, setelah penyerahan uang Rp 10,5 M ke Neneng terkait IPPT.

Baca: Kumpulkan Influencer Di Surabaya Dan Tuban, Relawan Proksi Fokus Wujudkan Kedaulatan Digital

‎"Percakapan itu terkait urusan Meikarta yang banyak belum selesa. Saya diminta pak Toto untuk mengatur pertemuan dengan ibu bupati," ujar Edi Dwi Soesianto.

Edi menerangkan soal permintaan Toto terkait pertemuan dengan bupati harus hati-hati dalam berkomunikasi.

"Pertemuan itu supaya jangan banyak yang tahu dan ngomongnya hati-hati," kata Edi Soes. Hanya saja, ia tidak menjelaskan lagi apa maksud dari omonganya harus hati-hati itu.

‎‎Toto membenarkan itu suaranya saat berkomunikasi dengan Edi Soes. Menurutnya, pertemuan dengan Neneng karena bupati Bekasi itu baru saja melahirkan.

Baca: Facebook dan Instagram Sempat Alami Gangguan, Pihaknya Sebut Bukan karena Serangan Siber

"Jadi waktu ktu saya di akhir masa jabatan. Pak Edi bilang, 'coba dong kenalan dengan Bupati Neneng apa salahnya. Saya bilang, kalau nggak perlu, buat apa. Disampaikan kebetulan ada event bu Neneng baru melahirkan," ujar dia.

Jaksa KPK, Yadyn bertanya balik pada Toto dan Edi Dwi Soesianto. "Bu Neneng yang baru melahirkan itu, kenapa menemuinya harus hati-hati segala," ujar Yadyn.

Edi dan Toto tidak bisa menjawab gamblang terkait pertanyaan jaksa tersebut. "Makanya kalau menjawab pertanyaan itu, dipikir dulu, jangan memberikan jawaban tidak rasional," kata Yadyn.

Setelah percakapan itu, Edi menghubungi EY Taufik, ASN Pemkab Bekasi, orang terdekat Neneng Hasanah Yasin. EY Taufik mengatur pertemuan itu dan akhirnya, Neneng menerima kinjungan Toto Bartholomeus, James Riyadi dan Billy Sindoro.

Hanya saja, hingga saat ini, belum terungkap apa pertemuan tersebut. Fakta sidang yang berkembang, pertemuan itu hanya kunjungan biasa membahas pendidikan anak. Seperti yang dikatakan James Riyadi, saat dihadirkan sebagai saksi di persidangan dengan terdakwa Billy Sindoro, Henry Jasmen, Fitradjaja Purnama dan Taryudi.

Di persidangan 6 Februari, James membantah adanya pembicaraan mengenai Meikarta.

"Saya mengelak datang, cuma terus diajak datang untuk say hello karena baru melahirkan. Akhirnya saya menerima mengunjungi kediaman bupati dan tidak membicarakan Meikarta, justru hanya membicarakan pendidikan anak," kata James. (men)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat