androidvodic.com

Teror Bom di Sri Lanka Mirip Pengebom Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton Jakarta 10 Tahun Lalu - News

News, SRI LANKA - Dua hotel mewah, JW Marriott dan Ritz-Carlton, di Mega Kuningan, menjadi sasaran bom pada 17 Juli 2009.

Pelaku bom bunuh diri di Marriott yang semula diyakini sebagai Nur Said, belakangan dipastikan Dani Dwi Permana--pelaku bom bunuh diri, melewati pemindai logam, metal detector, dengan tenang.

Barang-barang bawaannya pun diperiksa petugas keamanan, tetapi ia lolos tanpa dicurigai.

Adapun seorang pengebom di Hotel Ritz-Carlton, Nana Ikhwan Maulana (28) adalah pelaku bom bunuh diri Hotel Ritz-Carlton pada 17 Juli 2009.

Mereka berdua menjadi 'pengantin' bom bunuh diri. Kepalanya masih utuh dibandingkan Dani Dwi Permana, pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott.

Pelaku bom bunuh diri selain pengantin, Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana, juga melibatkan jaringan internasional, yakni Noordin M Top (otak pelaku utama), Ibrohim (floris di Hotel JW Marriot), dan 7 orang lainnya.

Detik-detik sebelum ledakan, Nana Ikhwan Maulana, ia nekat masuk ke restoran, kemudian memesan kopi.

Petugas melakukan penjagaan pasca-ledakan yang menimpa Gereja St Anthony di Kochchikade, Kolombo, Minggu (21/4/2019). Jumlah korban tewas dalam ledakan yang menimpa sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka sudah mencapai 52 orang, belum dipastikan penyebab dan pelaku peledakan tersebut.
Petugas melakukan penjagaan pasca-ledakan yang menimpa Gereja St Anthony di Kochchikade, Kolombo, Minggu (21/4/2019). Jumlah korban tewas dalam ledakan yang menimpa sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka sudah mencapai 52 orang, belum dipastikan penyebab dan pelaku peledakan tersebut. (.(AFP/ISHARA S KODIKARA))

CCTV di Hotel Ritz-Carlton merekam seseorang yang mencurigakan yang mengenakan pakaian dan perlengkapan.

Laki-laki berbadan sedang itu mengenakan jaket hitam dan membawa tas.

Tas yang dibawa laki-laki ini adalah tas ransel yang disandang di dada, bukan di punggung.

Dia terlihat sedikit tertatih-tatih membawa tas jinjing, mungkin karena berat.

Ia memindahkan bawaan dari tangan kiri ke kanan.

Laki-laki ini berjalan lurus, dalam terowongan dari arah Marriott menuju Ritz-Carlton, lalu masuk ke coffee shop atau Restoran Airlangga.

Sebelum masuk restoran, dia sempat ditegur seorang laki-laki penerima tamu (guester).

Seorang sumber menyebutkan, penerima tamu menyapa laki-laki itu yang akan masuk ke Restoran Airlangga.

"Selamat pagi Pak. Maaf, dari kamar nomor berapa?" kata penerima tamu sedikit membungkukkan badan kepada laki-laki yang diduga teroris itu.

Baca: 25 Jenazah Warga Asing Korban Ledakan Bom di Sri Lanka Belum Teridentifikasi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat