androidvodic.com

Prabowo dan Titiek Soeharto Dilaporkan Aktivis 98 ke Polisi Terkait Rusuh 22 Mei, BPN Sebut Fitnah - News

Aktivis 98 Laporkan Prabowo dan Titiek Soeharto ke Polisi, BPN : Ini Fitnah yang Sangat Jahat

News -- Kumpulan aktivis yang tergabung dalam Rembug Aktivis 98 melaporkan capres 02, Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto ke Bareskrim Polri, Rabu (29/5/2019).

Dikutip dari News, ada sekitar 50 lebih orang yang mengenakan kaus hitam mendatangi Bareskrim Polri.

Saat mendatangi Bareskrim Polri, mereka mulai bernyanyi yang terdengar seperti setengah berteriak.

"Tangkap.. Tangkap.. Tangkap Prabowo.. Tangkap Prabowo sekarang juga..," teriak mereka secara berulang-ulang dengan diiringi tepuk tangan, di depan Gedung Awaloedin Djamin, Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2019).

Selain Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto, Aktivis 98 juga melaporkan tujuh orang lainnya.

Dalam tayangan Kompas TV yang diunggah Kamis (30/5/2019), Aktivis 98, Benny Ramdani mengatakan ketujuh orang lainnya yang dilaporkan yakni Amien Rais, Bachtiar Nasir, Haikal Hassan, Kivlan Zein, Fadli Zon, Neno Warisman dan Habib Rizieq Shihab.

Beberapa barang bukti yang dibawa dalam laporan tersebut diantaranya video rekaman pernyataan para terlapor yang diunggah di Youtube.

"Hari ini teman-teman kita sudah melengkapo bukti-bukti lain yang mudah-mudahan bisa menjadi pintu masuk polisi untuk melakukan pengusutan atas laporan kami," ucap Benny Ramdani.

Lanjutnya, dugaan yang mendasari pelaporan mereka terhadap kesembilan orang tersebut diantaranya soal framming curang yang sudah dibangun sejak awal jauh sebelum Pemilu 2019 berlangsung.

 TKN Jokowi-Maruf Anggap Aneh Penyertaan Bukti Link Berita Jadi Strategi BPN Prabowo-Sandi

 PSI Minta Prabowo-Sandi Tanggung Jawab Kerusuhan 22 Mei, Jubir BPN Ajak untuk Bersikap Biasa Saja

 Cerita Istri Perusuh 22 Mei yang Rencanakan Bunuh 4 Pejabat: Usai Makan Malam Dia Pergi ke Lapangan

"Kedua, pernyataan dari beberapa tokoh terkait agenda people power yang berubah menjadi gerakan kedaulatan rakyat yang berujung kericuhan 22 Mei," ucapnya.

Baca selengkapnya =====>>>

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat