Kendarai Toyota Hartop Merah, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah Mendaftar ke PDI Perjuangan - News
News - Kendarai Toyota Hartop Merah, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah Mendaftar ke PDI Perjuangan.
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah kembali mencalonkan diri di Pilkada Kukar, 2020 mendatang.
Edi Damansyah melamar ke Partai PDI Perjuangan, Kutai Kartanegara, Senin (3/9/2019).
Diketahui, pada Pilkada Kukar tahun 2015 lalu, Edi Damansyah maju sebagai calon wakil bupati, mendampingi Rita Widyasari.
Belakangan, Rita Widyasari terjerat kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Rita Widyasari sendiri akhirnya dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh KPK.
Selanjutnya, Edi Damansyah pun diangkat menjadi Bupati Kutai Kartanegara secara definitif.
Sebelum terjun ke kancah politik, Edi Damansyah berasal dari birokrat, dengan pangkat tertinggi berupa Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara.
Kabar mendaftarnya Edi Damansyah ke PDI Perjuangan untuk maju di Pilkada Kutai Kartanegara, diperoleh dari akun Instagram Edi Damansyah.
Dalam postinganya, Edi Damansyah mendaftar ke PDI Perjuangan dengan mengendarai mobil Toyota Hartop warna merah.
Dalam postingannya, Edi menyebut partai politik merupakan instumen demokrasi terpenting.
Partai politik, lanjut Edi Damansyah, emrupakan alat politik untuk menyejahterakan warga.
Baca berita selengkapnya di >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Terkini Lainnya
Kendarai Toyota Hartop Merah, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah Mendaftar ke PDI Perjuangan.
Utsawa Dharma Gita 2024, Mahasiswa Hindu Dharma Minta Pemerintah Beri Perhatian Lebih
BERITA TERKINI
berita POPULER
30 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2024, Kata-kata Sambut 1 Muharram 1446 H
Video Ketua RT Pasren Ternyata Paman Terpidana Kasus Vina, Tega Jebloskan Saudara ke Penjara
Demi Wanita Incarannya, Hasyim Asyari Rela Ubah Aturan KPU-Minta Artis Buat Video Ucapan untuk CAT
25 Link Twibbon Tahun Baru Islam 2024, Simak Cara Buat dan Bagikan ke Media Sosial
Video Perdana Megawati Sebut Nama Jokowi Sejak Diisukan Retak Gegara Pilpres, Kritik Utang Negara