androidvodic.com

Muhadjir Effendy Sempat Marah karena Dilarang ke Wamena - News

Laporan wartawan News, Lusius Genik

News, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengaku sempat marah lantaran dilarang ke Wamena oleh petugas keamanan.

"Kemarin saya agak marah saat dilarang ke Wamena. Saya kira tidak ada alasan di sana ribut kemudian pejabat tidak boleh melihat langsung," Jumat (18/10/2019).

Muhadjir mengatakan dia ingin melihat secara langsung kondisi pelajar di Papua agar bisa membuat analisis secara akurat dan mengambil keputusan dengan cermat.

Memang kewaspadaan pada segala ancaman diperlukan karena beberapa waktu terakhir kondisi di Wamena belum kondusif, tapi baginya itu bukan alasan untuk lari dari tanggujawab.

"Tapi itu bukan alasan untuk kita tidak bertanggungjawab terhadap persoalan Pendidikan di sana. Ini bukan soal gaya-gayaan, nggak sama sekali," tegas Muhadjir.

"Ini betul-betul tergerak dari hati nurani saya sendiri. Memang sempat diingatkan, di WA oleh mantan pangdam cendrawasih, tapi bagi saya itu tidak masalah," tambahnya.

Baca: Jokowi Ajak Jusuf Kalla dan Seluruh Menteri Kumpul Bareng di Istana

Muhadjir menjelaskan, rasa penasarannya dengan persoalan Pendidikan di Papua merupakan dorongan utama baginya untuk meninjau secara langsung kondisi di sana.

"Apa sih sebetulnya yang menjadi masalah itu. Kemarin kita lihat sendiri kondisi anak-anak SD yang seperti itu," katanya.

"Selama ini kan ada pemberitaan bahwa Pendidikan di Wamena lancar dan baik, ternyata setelah kita telusuri juga nggak toh," lanjut Muhadjir.

Karena itu, lanjut Muhadjir, dia kukuh ingin melihat dengan matanya secara langsung bagaimana kondisi di lapangan.

Alasannya karena dia telah berkomitmen ingin menuntaskan persoalan pendidikan di Papua, yang menurutnya tertinggal jauh dari Ibu Kota.

Dia mengatakan, kelak, walau dirinya sudah tidak menjabat Menteri lagi dia tetap ingin menuntaskan persoalan pendidikan di Papua.

"Kebetulan sudah ada beberapa LSM yang mengawal saya untuk coba fokus ke Papua," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat