androidvodic.com

Komisi IX Tak Setuju Warga Timor Leste dari Wuhan Dikarantina di Indonesia - News

News, JAKARTA - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Saleh P Daulay tidak setuju jika warga Timor Leste dari Wuhan, China ditempatkan di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Saleh merespon permintaan pemerintah Timor Leste agar Indonesia meminjamkan tempat bagi warganya untuk mengisolasi, sepulang dari Wuhan.

"Penempatan di Natuna saja menimbulkan kontroversi, padahal yang dievakuasi itu adalah warga negara kita sendiri. Nah, bagaimana nanti kalau warga negara lain," ujar Saleh saat dihubungi, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Baca: Pengakuan Dokter yang Tangani Pasien Corona, Harus Pakai Popok sampai Diancam Akan Dibunuh

Menurutnya, soal permohonan bantuan dari Timor Leste, tentu tidak ada kewajiban yang mengharuskan Indonesia membantu menyediakan lahan tersebut.

Oleh sebab itu, Saleh mengimbau pemerintah Indonesia agar tetap fokus saja mengurus warga negara sendiri dan menjaga agar seluruh wilayah Indonesia ini tidak terpapar atau tidak dimasuki virus corona.

"Kita harus mempertimbangkan kondisi psikologis masyarakat kita yang memiliki ketakutan terinfeksi virus corona," ucapnya.

Baca: Soal WNI Positif Corona, Menkes Terawan Percayakan Perawatannya pada Pemerintah Singapura

Saleh menyarankan pemerintah Timor Leste lebih baik membangun komunikasi dengan Australia, untuk meminjam lahan untuk mengkarantina warganya saat dievakuasi dari Wuhan.

"Sebaiknya minta bantuannya ke Australia, karena Australia kan juga negara tetangganya. Selama ini riwayat hubungan mereka juga baik. Seringkali Australia juga membantu Timor Leste dalam hal pemberdayaan masyarakat di sana," papar Saleh.

"Saya kira pemerintah Australia dengan segala kemampuan dan fasilitas yang dimiliki, pasti dengan senang hati akan membantu," sambung Saleh.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Xanana Gusmao membenarkan kabar yang menyebutkan RDTL meminta bantuan kepada Republik Indonesia terkait penanganan virus Corona.

Xanana mengatakan hal itu karena RDTL tidak memiliki fasilitas untuk penanganan virus Corona.

"Ya, karena harus mengerti bahwa kita tidak punya fasilitas. Tidak punya apa-apa, oleh karena itu kita minta kalau bisa, seperti negara-negara lai. Bantuan ini bukan suatu bantuan yang eksklusif bagi kami kan," kata Xanana di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Selasa (4/2/2020).

Xananan pun mengatakan, ia percaya Indonesia punya kemampuan yang lebih besar ketimbang negaranya untuk menangani virus Corona tersebut.

"Oleh karena itu ini sesuatu yang global, bukan Timor Leste dan Indonesia. Dan saya percaya bahwa karena Indonesia punya kemampuan yang lebih besar dari pada kami, akan membantu kami untuk mengatasi situasi ini," kata Xanana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat