androidvodic.com

Tigor Minta Pemulangan WNI Eks ISIS Disamakan Penanganan Evakuasi WNI di Wuhan - News

Laporan Wartawan News, Ilham Rian Pratama

News, JAKARTA - SETARA Institute menginginkan pemerintah menyamakan pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) eks Islamic State Iraq Suriah (ISIS) dengan penanganan WNI di Wuhan, Cina yang terisolir akibat virus Corona.

Wakil Ketua SETARA Institute Bonar Tigor Naipospos berharap pemerintah segera mengambil sikap atas pemulangan WNI eks ISIS di Timur Tengah.

"Nah itu undang-undang konstitusi kita juga menyatakan begitu, undang-undang wanita juga begitu, perlindungan maksimal ya. Tapi memang negara harus bertindak, bersikap gitu," ujar Bonar dalam diskusi bertajuk "Eks ISIS Hendak Mudik" di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (8/2/2020).

Baca: Sebut Indonesia Sesat, PBNU Tolak Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS

Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin sebelumnya menyebut ada kesamaan antara dipulangkannya WNI asal Wuhan, Cina dan wacana pemulangan WNI eks ISIS dari Suriah oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

Menurutnya, pemulangan WNI eks ISIS itu masih dalam tahap kajian. Sebab Wapres ingin pemerintah yakin bahwa WNI eks ISIS tidak membawa wabah radikalisme yang dicemaskan dapat menular.

"Corona saja kan kita dilakukan observasi dulu, nah ini juga harus dipikirkan, kalau menular berbahaya juga. Karenanya masih pengkajian," kata Wapres Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Rabu (5/2/2020).

Pernyataan tersebut menuai pro kontra di kalangan warganet. Menurut Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi, penyebutan virus Corona seperti dikatakan Wapres Ma'ruf bukan maksud membandingkan.

"Jadi bukan rencana pemulangannya, juga bukan statusnya di mata negara Indonesia, tapi kajian dan penanganan atas dampak penularannya," tulis Masduki lewat siaran pers yang diterima, Kamis (6/2/2020).

Masduki menegaskan, Wapres Ma'ruf tidak pada posisi berkecenderungan untuk memulangkan eks pendukung ISIS. Adanya wacana masih dikaji pemerintah.

"Belum ada keputusan terkait pemulangan," kata Masduki.
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat