Muhadjir Sebut Masalah Data Jadi Sebab Anggaran Stunting dan Kemiskinan Tak Tepat Sasaran - News
News, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut segera menyiapkan penyesuaian terhadap kebijakan penurunan Stunting.
Penyesuaian dilakukan, kata Muhadjir, karena anggaran yang digunakan pemerintah untuk menekan angka stunting dan kemiskinan dianggap belum maksimal serta cenderung tidak tepat sasaran.
"Kesimpulannya kita harus melakukan evaluasi secara menyeluruh, lalu membuat policy adjustment. Jadi penyusunan kebijakan terhadap berbagai masalah itu, termasuk belum terlalu tepat sasarannya target yang menjadi arah dari penanganan masalah penanggulangan kemiskinan dan stunting itu," tutur Menko Muhadjir di Gedung Grand Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Baca: Isu Lucinta Luna Ditangkap karena Narkoba, Ini Kata Polisi
Muhadjir menambahkan permasalahan data masih menjadi sebab belum tepat sasarannya anggaran yang disiapkan pemerintah.
Maka itu, pemerintah menyepakati untuk segera mempercepat pembangunan satu data Indonesia sesuai dengan Perpres No 39 tahun 2019.
"Leading sektor adalah bapak Kepala Bappenas. Ini nanti adalah satu data Indonesia itu terutama data kemiskinan, stunting itu bisa jadi satu, maka kita akan bisa menyelesaikan masalah lebih sistemik, targetnya juga lebih terukur dan seterusnya," ucap Muhadjir.
Baca: Siswi SD Diajak Berhubungan Badan oleh Pria Bermasker di Pinggir Jalan, Ngaku Disuruh Ayah Korban
Sistem data tunggal, ditambahkan Muhadjir, diperbaharui secara berkala oleh kementerian lembaga terkait, sehingga tak ada lagi tumpang tindih data baik soal kemiskinan maupun stunting, serta penanganannya dapat lebih tepat sasaran.
"Pemutakhiran data tetap dari BPS, kemudian data kemiskinan kan di Kemensos, sehingga nanti Kemensoslah yang harus selalu mengupdate, memutakhirkan data, dan itu memang harus terus menerus," ungkap Muhadjir.
Baca: Kongres V PAN Kembali Ricuh, Peserta Ada yang Lempar Kursi, Nama Zulhas dan Mulfachri Berkumandang
Sifat data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dikatakan Muhadjir, generik dan itu musti dibreakdown menjadi lebih detail.
"Jadi dipadukan antara statistik dengan geosipasial. BPS kan hanya data statistik. Kita perlu data merupakan paduan yang komplit antara data statistik dan data geospasial," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Muhadjir menambahkan permasalahan data masih menjadi sebab belum tepat sasarannya anggaran yang disiapkan pemerintah.
Hakim PT Makassar: Saya Prihatin Kondisi MA Saat Ini, Saya Ingin Perbaiki
BERITA TERKINI
berita POPULER
Hotman Paris Bilang Pegi Setiawan masih Berpeluang Ditahan Polda Jabar, Begini Penjelasan Lengkapnya
Cak Imin Pimpin Rapat Paripurna DPR, Dihadiri 132 Anggota Dewan
Hari Ini Upaya Terakhir Eks Mentan SYL Bela Diri di Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Pegi Ungkap Kronologi Salah Tangkap oleh Polda Jabar, Ucapan Polisi hingga Tak Ada Surat Penangkapan
Pegi Cerita Pengalamannya saat di Tahanan: Awalnya Dicemooh, Berjalannya Waktu pada Baik Sama Saya