Penelitian Kowani Temukan Kaum Wanita Paling Terdampak Pandemi Covid-19 - News
Keluarga sebagai bagian paling kecil dari masyarakat, terutama kaum perempuan yang menjadi subjek penting dari keluarga juga rentan akibat wabah Corona
News, JAKARTA - Kelompok perempuan jauh lebih terdampak baik dari segi ekonomi, sosial, dan psikologis imbas pandemi Covid-19 ini.
Meski sebagai perempuan pekerja yang ikut menopang ekonomi keluarga atau sebagai Ibu rumah tangga, perempuan sesungguhnya adalah anggota keluarga yang paling terdampak akibat bencana wabah ini.
Tidak hanya itu, berdasarkan penelitian menunjukkan perilaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) banyak terjadi akhir-akhir ini akibat tekanan ekonomi, tekanan mental dan psikologis dalam keluarga.
"Dan yang paling menderita disini adalah perempuan," ujar Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto dalam keterangan pers, Senin (20/4/2020).
Baca: FAKTA Sembako Murah di Lumbung Pangan Jatim: Beli Online, Antar Gratis, dan Transaksi Langsung
Apa yang dialami para wanita ini mendorong ormas wanita federasi terbesar yang memiliki 98 anggota ormas yang berada di seluruh Indonesia, terpanggil untuk berbuat sesuatu untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 ini.
Dalam kondisi yang serba terbatas karena adanya kebijakan pemerintah untuk mengadakan sosial distancing dan saat ini hampir di setiap wilayah, pemerintah telah melakukan PSPB.
Baca: 3 Curanmor Asal Lampung Ditangkap: 32 Aksi dalam 2 Pekan, Dijual Rp 2 Juta, 15 Motor Motor Disita
Namun tidak menghentikan langkah dan keinginan para Ibu Bangsa yang tergabung dalam Kowani untuk tetap melaksanakan perannya sebagai pejuang kemanusiaan terutama untuk kaum Perempuan
Giwo Rubianto mengatakan, pihaknya telah membentuk Posko Covid-19 yang kegiatannya meliputi pemberian bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) dan sembako kepada masyarakat yang terkena PHK dan masyarakat yang sangat memerlukan bantuan tersebut.
Kowani juga memberikan bantuan spitual berupa konseling untuk masyarakat lansia yang berada di Washington DC bekerja sama dengan KBRI Washington dan Pos Kesehatan Diaspora Indonesia di Amerika secara virtual. Konseling psikologis juga dilakukan terhadap masyarakat anggota ormas Kowani.
Baca: 5 Tempat Sarapan Enak di Jogja, Ada Soto yang Disajikan dengan Tempurung Kelapa
Untuk keberadaan perempuan-perempuan di pelosok yang tidak memiliki fasilitas untuk melaksanakan konseling secara on line, Kowani sangat berharap pemerintah dalam hal ini, Toma, Toga, Pak Lurah, Pak Kades, Pak RW maupun Pak RT untuk aktif mengedukasi dan memberikan konseling kepada masyarakat.
Giwo menyebut, dalam menyambut Perayaan Hari Kartini tanggal 21 April besok, Selasa (21/4/2020) dalam suasana yang penuh keprihatinan, Kowani hanya berharap agar semangat Habis Gelap Terbitlah Terang yang telah diperjuangkan oleh RA Kartini dimasa lampau tidak terkikis oleh situasi dan kondisi yang sangat menekan karena bencana Corona ini.
"Semangat kesetaraan gender dalam berbagai bidang yang diperjuangkan Kartini meski dalam situasi apapun tetap menyala di hati dan kalbu para perempuan Indonesia," ujar Giwo yang juga Ketum Aliansi Pita Putih ini.
Para founding mother's yang telah mendirikan Kowani dimasa lalu dengan visi Ibu Bangsa Merdeka Melaksanakan Dharma sampai detik ini tetap memperjuangan kemerdekaan yang hakiki bagi seluruh Perempuan Indonesia dengan tidak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan yaitu, hamil, melahirkan, dan menyusui.
"Di saat yang penuh keprihatinan bagi seluruh masyarakat di seluruh penjuru dunia, termasuk para perempuan Indonesia yang sampai saat ini dan entah sampai kapan, Kowani hanya berharap dan berdoa, agar para perempuan dimana pun berada teruslah berjuang karena di tangan perempuanlah terletak kebahagiaan dan ketenangan seluruh anggota keluarga," ucap Giwo Rubianto.
Terkini Lainnya
Virus Corona
Perbuatan KDRT banyak terjadi akhir-akhir ini akibat tekanan ekonomi, tekanan mental dan psikologis dalam keluarga
Pegi Langsung Dijemput di Polda Jabar Hari Ini, Ibu: Kasihan, Dia Terlalu Menderita di Sana
BERITA TERKINI
berita POPULER
KPK: Rita Widyasari Terima Gratifikasi 5 Dolar AS dari Setiap Metrik Ton Batubara
Kawal Judicial Review UU Cipta Kerja, Hari ini Ribuan Buruh Geruduk MK dan Istana Negara
Kemendikbudristek: Ajaran Budaya Spiritual Masih Relevan Hadapi Tantangan Global
Status Tersangka Pegi Setiawan di Kasus Vina Cirebon Ditentukan Hari Ini, Ibunda Ungkap Harapan
Viral Imunisasi Disebut Bisa Merusak Sel dan DNA, Kemenkes: Narasi Salah