androidvodic.com

Pengamat: Kasus Belva Devara dan Andi Taufan Harus Jadi Pelajaran Bagi Jokowi Memilih Stafsus - News

Laporan Wartawan News, Fransiskus Adhiyuda

News, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo berharap peristiwa Belva Devara dan Andi Taufan bisa menjadi pelajaran bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ke depannya.

Terutama, agar lebih hati-hati dalam menunjuk dan mengangkat seseorang untuk menduduki jabatan tertentu, terlebih jabatan staf khusus cukup melekat dalam diri presiden.

Baca: KPK Bakal Dalami Pengakuan Kader PDIP soal Tawaran Rp 2 Miliar dari Harun Masiku

Baca: Ravio Patra Bebas dengan Status Saksi, Amnesty Internasional Sebut Ini Preseden Buruk

"Sikap kehati-hatian diperlukan agar para pejabat yang ditunjuk atau diangkat bisa menunjang kinerja presiden dan yang lebih penting lagi tidak menyalahgunakan wewenang, serta tidak menimbulkan persoalan lainnya di kemudian hari," kata Karyono, Jumat (24/4/2020).

Selain itu, peristiwa tersebut bisa menjadi bahan evaluasi dan introspeksi presiden agar tidak asal milenial dalam memberikan peran pada generasi muda.

"Untuk mengangkat seseorang sudah tentu diperlukan persyaratan rekam jejak dari berbagai aspek, tidak hanya mengedepankan prestasi dalam satu bidang tertentu," jelasnya.

Diketahui, Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri dari posisi staf khusus Presiden Joko Widodo.

Pengumuman pengunduran diri Andi diumumkan dalam sebuah surat terbuka yang ditandatanganinya pada Jumat (24/4/2020).

Dalam surat itu, Andi menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden melalui surat yang telah disampaikannya pada 17 April 2020, lalu.

Sebelumnya, melalui akun instagram @Belvadevara yang dikutip pada Selasa, (21/4/2020), Belva Devara mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan staf khusus presiden.

Pengunduran dirinya itu telah disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi. Dalam surat terbukanya itu, Belva menuliskan bahwa pengunduran dirinya telah diterima Presiden.

Adapun alasan pengunduran dirinya tersebut terkait dengan polemik RuangGuru di program kartu Prakerja.

Belva yang menjabat CEO di RuangGuru tidak mau adanya konflik kepentingan dengan jabatannya sebagai staf khusus presiden.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat