androidvodic.com

Polemik Lelang Motor Listrik Jokowi, Bamsoet: Saya yang Patut Disalahkan - News

Laporan Wartawan News, Reza Deni

News, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan permintaan maafnya terkait polemik lelang motor listrik Gesits bertandatangan Presiden Joko Widodo.

Adapun kehebohan tersebut terjadi karena sang pemenang lelang yaitu Muhammad Nuh tak bisa membayar.

"Kalau ada pihak yang harus disalahkan saya orangnya, saya Bambang Soesatyo yang patut disalahkan, bukan yang lain karena saya PJ (penanggung jawab) acara ini," kata Bamsoet dalam siaran BNPB, Jumat (22/5/2020).

Bamsoet mengaku tidak enak hati kepada Jokowi soal lelang motor tersebut.

"Sebenarnya beliau tidak tahu apa-apa, karena beliau hanya membantu. Beliau hanya ingin membantu gagasan para seniman dan para pekerja seni yang sebelumnya datang kepada saya, kepada Kepala BPIP, dan kepada BNPB untuk melakukan gagasannya melalui konser dengan niat membantu saudara-saudaranya sesama seniman dan pekerja seni," pungkasnya.

Adapun pemenang lelang jatuh ke tangan Warren Tanoesoedibyo.

Seperti diketahui, Warren Tanoe merupakan anak terakhir dari Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibyo. Warren sendiri berusia 19 tahun.

Harry Tanoe mengatakan putranya itu meminta izin terlebih dahulu kepadanya saat ingin mengambil motor tersebut. Warren sendiri berada pada posisi kedua dalam acara lelang kemarin tersebut.

"Warren ini pengagum Pak Jokowi. Kalau sampaikan panjang lebar diwakili saya. Lelang ini menurut saya tidak perlu dipermasalahkan lagi, panitia tetapkan prosedur profesional," ujar Harry Tanoe.

Warren sendiri diketahui meningkatkan angka tawarannya senilai harga ditawar M Nuh.

M Nuh sendiri merupakan lelaki asal Jambi yang berprofesi sebagai buruh, yang awalnya memenangkan lelang, tetapi mundur karena tak mampu membayar.

Warren pun menyamakan angka yang dipasang M Nuh yakni Rp 2,55 miliar.

FAKTA Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Rp 2,5 Miliar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat