Pandemi Covid-19, Pemerintah Diminta Jangan Paksakan Pembangunan Proyek Ibu Kota Baru - News
News, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta Ujang Komarudin mengatakan rencana pemerintah melanjutkan pembangunan ibu kota baru terkesan seperti pemaksaan.
"Jika pembangunan ibu kota baru itu dilanjutkan itu artinya langkah pemaksaan, apalagi masih di tengah pandemi Covid-19," ujar Ujang, ketika dihubungi News, Rabu (10/6/2020).
Menurut Ujang, kelanjutan pembangunan tersebut akan berdampak kepada sejumlah hal.
Terutama terkait kepatuhan dan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Baca: Nikmatnya Peyek Kacang Enak ini Bikin Makan Siang Jadi Terasa Istimewa
Baca: Cara Polisi Mengurai Kemacetan Selama PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta
Baca: Dorce Gamalama Bahagia Hari Ini Mulai Kerja Jadi Sopir Raffi Ahmad
Baca: Pantas Saja Jadi Obat Tradisional, Mengonsumsi Daun Kelor Bisa Memberikan Manfaat ini Bagi Tubuh
Dia berasumsi masyarakat akan menghukum dengan cara tersendiri yakni nyinyir kepada pemerintah.
Setelahnya masyarakat di kemudian hari tak akan patuh kepada pemerintah.
"Kemudian setelah tak patuh, maka kepercayaan rakyat pada pemerintah akan menjadi nol. Sehingga Lebih baik anggarannya dialihkan untuk membantu masyarakat yang terdampak," kata dia
Ujang juga beralasan pembangunan ibu kota baru bukanlah hal mendesak dan tak diperlukan dalam waktu dekat.
Masyarakat bukanlah pihak yang diuntungkan dalam hal ini.
Dari segi ekonomi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) tersebut menekankan pembangunan ibu kota baru justru hanya menguntungkan pengusaha dan segelintir orang.
"Rakyat tak butuh ibu kota baru. Rakyat itu butuh makan dan butuh pekerjaan. Ini tak menguntungkan rakyat. Jadi sesungguhnya pembangunan itu untuk kepentingan siapa, rakyat butuh kerja karena banyak yang kena PHK akibat corona," tandasnya.
Terkini Lainnya
Pemindahan Ibu Kota Negara
Ujang juga beralasan pembangunan ibu kota baru bukanlah hal mendesak dan tak diperlukan dalam waktu dekat.
50 Link Twibbon Tahun Baru Islam 2024, Beserta Cara Buat dan Bagikan ke Media Sosial
BERITA TERKINI
berita POPULER
Utsawa Dharma Gita 2024, Mahasiswa Hindu Dharma Minta Pemerintah Beri Perhatian Lebih
SYL Tuding Pejabat Kementan Pamrih karena Tawarkan Fasilitas ke Keluarganya Demi Pertahankan Jabatan
INFOGRAFIS Daftar Pelanggaran Kode Etik Hasyim Asy'ari, Pencalonan Gibran hingga Tindak Asusila
Berharap Dituntut Bebas, Pengacara Terdakwa Tol MBZ: Tak Ada Bukti Persekongkolan & Kerugian Negara
Polda Sumbar Tunjukan Bukti Pelaku Tawuran, Pihak Afif Maulana Sebut untuk Mengaburkan Kasus