androidvodic.com

FSGI Nilai Opsi Gelar Sekolah Tatap Muka di Luar Zona Hijau Salahi SKB 4 Menteri dan Gegabah - News

Laporan Wartawan News, Vincentius Jyestha

News, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim mengatakan rencana pemerintah menggelar sekolah tatap muka di luar zona hijau menyalahi surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

"Bagi FSGI, wacana membuka kembali sekolah di luar zona hijau yang dilontarkan Doni Monardo ini jelas menyalahi SKB empat menteri saat ini.

Karena SKB empat menteri itu masih berlaku dan dijelaskan bahwa sekolah yang boleh dibuka selama pandemi adalah sekolah yang berada di zona hijau.

Itu pun dengan empat syarat yang sangat ketat," ujar Satriwan, ketika dihubungi News, Rabu (29/7/2020).

Diketahui, empat syarat pembukaan sekolah tatap muka di zona hijau antara lain sekolah berada di zona hijau; memiliki izin Pemda untuk membuka sekolah; sekolah bersedia dan memenuhi protokol kesehatan; serta harus adanya izin dari orang tua siswa.

Selain itu, Satriwan menilai rencana pemerintah tersebut sangatlah gegabah karena membahayakan keselamatan dan kesehatan, baik bagi siswa maupun guru.

"Kami pikir wacana pemerintah untuk membuka sekolah kembali di luar zona hijau ini sangat gegabah. Ini berpotensi mengancam nyawa, keselamatan, kesehatan guru dan siswa," kata dia.

Satriwan mempertanyakan rencana pembukaan sekolah di luar zona hijau karena pembukaan sekolah di zona hijau saja tergolong berbahaya.

Menurutnya harus ada penelitian atau semacam assessment terlebih dahulu dari berbagai pihak terkait, seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, hingga pemangku kepentingan pendidikan.

"Zona hijau saja belum tentu steril dari Covid-19. Apa maksud saya? Sekolah dibuka di zona hijau, tapi rumah anak, guru, di zona kuning, oranye, atau merah. Kemudian masih banyak guru atau siswa yang berangkat menggunakan angkutan umum. Tidak ada jaminan anak-anak dan guru yang naik angkutan umum ini steril dari sebaran Covid-19," jelasnya.

Bagi FSGI, kata dia, keselamatan dan kesehatan itu menjadi hal utama. Karena itulah, Satriwan berpegang pada prinsip orang sehatlah yang bisa belajar, orang sehatlah yang bisa menerima pendidikan.

"Artinya jika dia ikut belajar tapi dalam kondisi yang terancam kesehatannya, apakah pembelajaran akan efektif? Tidak akan efektif. Dia masuk sekolah tapi dalam kondisi terancam dan takut karena zonanya di luar hijau, jadi pembelajaran pun tidak akan masuk," tandasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat