androidvodic.com

Prabowo Bicara Proyek Lumbung Pangan di Kalteng dan Sumut - News

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan bahwa perannya dalam proyek lumbung pangan berskala luas (food estate) hanya pendukung saja.

Peran utama proyek tersebut tetap dipegang oleh Menteri Pertanian Syharul Yasin Limpo.

"Saya diberi tugas bulan Juli yang lalu tanggal 9 Juli untuk juga ikut membackup, mendukung menteri-menteri lain yang  berkaitan dengan pertanian. Tentunya yang paling utama adalah menteri Pertanian tugas pokok beliau kita hanya membackup sebagai cadangan," kata Prabowo dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, (23/9/2020).

Baca: Jokowi Minta Menteri ATR Selesaikan Masalah Lahan Proyek Food Estate di Papua, NTT dan Sumsel

Menurut Prabowo dalam proyek lumbung pangan tersebut nantinya ada pembagian tugas antar kementerian.

Kementerian Pertahanan akan membangun cadangan singkong dan mensupport pembangunan cadangan lainnya. 

"Kemudian sisanya itu nanti terutama masih sebetulnya itu adalah tugas utama dari menteri pertanian. Kami hanya sebagai back-up untuk menjamin cadangan. Kami mendukung Kementerian Pertanian dan kementerian-kementerian lain," katanya.

Menurut Prabowo, pembuatan food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara bertujuan untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan seperti yang sering diperingatkan oleh lembaga pangan dunia (FAO). 

"Rencana garis besar ini digarisbawahi oleh bapak presiden untuk menjamin bahwa negara kita akan bisa dengan tenang menghadapi apapun kemungkinan berhubungan dengan peringatan sudah berapa kali oleh FAO dari PBB tentang kemungkinan akan ada kelangkaan pangan atau krisis pangan dunia sebagai akibat dari Pandemi Covid-19 ini FAO sudah berkali-kali memberi peringatan semua negara supaya siap menghadapi kemungkinan kelangkaan pangan," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas membahas ketahanan pangan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, (23/9/2020).

Dalam rapat tersebut Presiden kembali mengingatkan mengenai ancaman krisis pangan yang disampaikan oleh lembaga pangan dunia FAO.

"Dalam rangka mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi covid yang sudah berkali-kali diingatkan oleh FAO mengenai krisis pangan dunia," kata Presiden. 

Menurutnya proyek lumbung pangan berskala luas (food estate) yang sedang digarap selain untuk mengantisipasi ancaman krisi pangan juga untuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan.

Saat ini, menurut Presiden dua lokasi food estate tengah disiapkan yakni di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulau Pisau Kalimantan Tengah dan Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara. 

"Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu," kata Presiden. Apabila dua food estate tersebut berjalan baik, maka akan dilanjutkan pengerjaan food estate lainnya. Diantaranya yakni di Papua atau NTT, dan Sumatera Selatan.

"Tetapi ini apa akan kita diskusikan setelah yang dua ini betul-betul sudah bisa berjalan," pungkasnya.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah menganggarkan Rp104,2 triliun untuk ketahanan pangan 2021.

Anggaran tersebut diarahkan untuk membangun sarana, prasarana, dan penggunaan teknologi.

"Selain itu revitalisasi sistem pangan nasional dengan memperkuat korporasi petani dan nelayan, distribusi pangan; serta pengembangan kawasan pangan berskala luas (food estate) untuk meningkatkan produktivitas pangan," kata Presiden dalam pidato RUU APBN Tahun Anggaran 2021 dan Nota Keuangan di Gedung Nusantara DPR RI, Jumat (14/8/2020). 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat