androidvodic.com

Pemerintah Jokowi Dituding Anti Islam, Wamenag: Penelitian Greg Fealy Sangat Keliru - News

Laporan Wartawan News, Fahdi Fahlevi

News, JAKARTA - Profesor dari Australian National University Greg Fealy, menyebut pemerintahan Jokowi anti-Islam melalui makalahnya yang berjudul 'Jokowi in the COVID-19 Era: Repressive Pluralism, Dynasticism and Over-Bearing State'.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menilai penelitian Greg tersebut keliru.

"Saya kira penelitian Greg Fealy sangat keliru terhadap Indonesia. Kenapa? Indonesia adalah negara yang nilai-nilai beragama itu sudah melekat dalam diri bangsa Indonesia," ucap Zainut di Kantor Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2020).

Baca: Pemerintah Jokowi Dituding Anti-Islam, Demokrat: Akibat Masih Tingginya Politik Identitas

Zainut mengakui Indonesia memang bukan negara agama, namun juga bukan negara yang sekuler. Dalam keseharian masyarakat Indonesia, Zainut mengatakan terdapat nilai-nilai keagamaan.

Selain itu, Zainut menilai selama ini masyarakat Indonesia sudah terbiasa untuk hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain.

Pemerintah pun, menurutnya telah mengakomodir serta melindungi kegiatan keagamaan.

"Kami hidup berdampingan secara damai dengan agama lain. Dan kehadiran kementerian agama sebagai bukti bahwa negara ikut memberikan fasilitasi, penghormatan terhadap kegiatan peribadatan di Indonesia," kata Zainut.

Sebelumnya diberitakan, Greg Fealy, profesor dari Australian National University, menuangkan pandangannya terhadap pemerintahan Presiden Jokowi dalam 4 tahun ke belakang. Greg menyebut pemerintah Jokowi anti-Islam.

Baca: Profesor Australia Tuding Pemerintah Jokowi Anti-Islam, Legislator Golkar Sebut Tuduhan Ngawur

Tulisan Greg ini dimuat di East Asia Forum pada 27 September 2020.

Artikel di situs East Asia Forum ini diambil dari makalah terbaru Greg yang berjudul, 'Jokowi in the COVID-19 Era: Repressive Pluralism, Dynasticism and Over-Bearing State' yang akan terbit di Bulletin of Indonesian Economic Studies dan dimuat dalam ANU Indonesia Update 2020.

"Selama empat tahun terakhir, pemerintah Presiden Indonesia Joko 'Jokowi' Widodo telah melakukan kampanye penindasan terpadu dan sistematis terhadap kaum Islamis. Ini mungkin kabar baik bagi mitra barat Indonesia, terutama Australia, di mana survei-survei berulang kali menunjukkan bahwa banyak orang takut akan meningkatnya konservatisme dan militansi Islam Indonesia," tulis Greg dalam artikel itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat