Sejumlah Kepala Daerah Batal Disuntik Vaksin Covid-19, Penyebabnya Usia Lanjut Hingga Tensi Tinggi - News
News, JAKARTA - Program vaksinasi virus corona di Indonesia telah dimulai dengan divaksinnya Presiden Jokowi sebagai orang pertama penerima vaksin Sinovac pada Rabu (13/1/2021) di Istana Negara.
Dalam sesi pertama vaksinasi, Presiden divaksinasi sebagai orang pertama kemudian disusul dr. Daeng M. Faqih, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), lalu Dr. H. Amiesyah Tambunan, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga tokoh Muhammadiyah), lalu Kiai Ishom PP NU, kemudian Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, lalu Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, serta artis Rafi Ahmad.
Sesi 2 vaksinasi adalah Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin, lalu Prof Dr Unifah Risyidi dari pengurus PGRI, kemudian Ronal Tapilatu dari PGI, Agustinus Heri dari KWI, I Nyoman Suarthanu dari PHDI, Partono Bhikkhu N. M dari Permabudhi dan Peter Lesmana dari Matakin.
Peserta sesi 3 vaksinasi adalah Penny Kusumastuti Kepala BPOM lalu pengusaha Rosan Perkasa, kemudian Ade Zubaedah, Sekjen Ikatan Bidan Indonesia.
Berikutnya adalah Nur Fauzah (perawat), Lusy Noviani (apoteker), Agustini Setiyorini (buruh) dan Narti (pedagang).
Kamis (14/1/2021) dan Jumat (15/1/2021) vaksinasi dilakukan serentak di seluruh Indonesia dengan kepala daerah masing-masing sebagai penerima pertama vaksin.
Namun ternyata tidak semua kepala daerah yang menjadi penerima vaksin pertama.
Ada sejumlah daerah dimana kepala daerahnya batal divaksin dengan berbagai alasan.
Ada yang pernah kontak langsung dengan pasien Covid-19, faktor usia hingga tekanan darah yang tinggi.
Berikut beberapa kepala daerah yang batal menjadi orang pertama yang divaksin pada Kamis (14/1/2021) dan Jumat (15/1/2021), sehingga digantikan dengan pejabat lainnya.
1. Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah batal disuntik vaksin Covid-19, Kamis (14/1/2021).
Nurdin Abdullah batal divaksin setelah diketahui salah satu anggota keluarganya ternyata ada yang kontak erat, suspect atau terpapar virus corona.
"Ada 16 pertanyaan yang diajukan kepada Pak Gubernur. Dan ada satu pertanyaan yang dia jawab ya," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Muh Ichsan Mustari saat dikonfirmasi Tribun Timur terkait batalnya Gubernur Nurdin Abdullah divaksin Covid-19.
Terkini Lainnya
Penanganan Covid
Nurdin Abdullah batal divaksin setelah diketahui salah satu anggota keluarganya ternyata ada yang kontak erat, suspect atau terpapar virus corona.
BERITA TERKINI
berita POPULER
Beda Perlakuan Penyidik Polda Jabar ke Pegi dan Dede: Ada yang Disiksa demi Akui Ikut Membunuh Vina
KPK Dalami Usaha Tambang 'Orang Dekat' Menteri Bahlil di Kasus Eks Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba
Dorong Wujudkan Indonesia Emas 2045, Gerakan Toilet Bersih Sasar Anak SD
Singgung Carut Marut Penyelenggaraan Haji Tahun 2024, Cak Imin Doakan Jazilul Fawaid Jadi Menag
Jual Puluhan WNI untuk Dijadikan PSK di Australia, Dua Muncikari Raup Rp500 Juta