androidvodic.com

Jokowi Izinkan Asing Cari Harta Karun di Indonesia, Susi: Kita Banyak Kehilangan Benda Bersejarah - News

News - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti kembali menyoroti kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kebijakan itu terkait Jokowi memberi izin bagi perusahaan swasta asing untuk mecari harta karun di kawasan laut Indonesia.

Melalui akun Twitter-nya, @susipudjiastuti, Susi memohon agar pemerintah saja yang mengelola harta karun itu.

Tepatnya, harta karun di bawah laut yang disebut Barang Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (BMKT).

Tak hanya untuk Jokowi, permohonan Susi ini juga ditujukan kepada Menteri KKP baru, yakni Wahyu Sakti Trenggono.

Baca juga: Di Banten, Presiden Jokowi Akan Resmikan Bendungan Sindang Heula

Baca juga: Sebulan Warga Muara Gembong Kebanjiran, Dulu Jokowi Pernah Dipatil Udang dan Naik Trail Disana

"Pak Presiden @jokowi & Pak MenKP @saktitrenggono @kkpgoid."

"Mohon dengan segala kerendahan hati untuk BMKT dikelola & diangkat sendiri oleh pemerintah," tulis Susi, Kamis (4/3/2021).

Menurutnya, pemerintah saat ini sudah banyak kehilangan harta karun bersejarah.

Temuan harta karun ini seharusnya dikelola oleh negara Indonesia sendiri.

"Sudah banyak kita kehilangan benda-benda bersejarah yang seharusnya jadi milik bangsa kita," lanjut tulisnya.

Baca juga: Jokowi Ajak Wajib Pajak Segera Lapor SPT Tahunan, Berikut Cara Lapor Pajak Secara Online

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Barang Lokal di Mal Dipajang di Lokasi Strategis, Merk Luar Digeser

Diketahui sebelumnya, untuk memperluas bidang usaha untuk investasi, Jokowi mengeluarkan kebijakan soal mengizinkan perusahaan asing untuk mencari harta karun bawah laut atay BMKT.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/3/2021).

"Dibuka pengangkatan benda berharga muatan kapal tenggelam, jadi kalau mau cari harta karun di laut bisalah kau turun."

"Syarat dan izinnya datang ke kita untuk bisa mendapatkan itu," jelas Bahlil, dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/3/2021).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat